Meski demikian, titik dan batas wilayah situs budaya tersebut belum diketahui secara pasti. Meski demikian warga setempat, termasuk Pemerintah Desa Citaman mengatakan bahwa bekas situs budaya Kerajaan Kendan tersebut di antaranya ada di wilayah Desa Citaman.
Situs tersebut berupa tumpukan batu-baru berbentuk melingkar dengan ukuran diameter lingkaran tersebut sekitar 2,5 meter. Di atas tumpukan batu melingkar tepat ditengah-tengahnya ada batu cukup besar berbentuk bulat.
Situs budaya berupa tumpukan batu-batuan tersebut, dipercaya sebagai peninggalan Kerajaan Kendan yang prnah berdiri di Tatar Sunda pada Abad 6 sampai Abad 7 masehi. Adapun pusat kerajaannya berada di wilayah Desa Citaman dan Desa Nagreg.
Mengutip dari berbagai sumber, Kerajaan Kendan memiliki raja pertamanya bernama Maha Guru Manikmaya. Konon raja pertama ini berasal dari India selatan. Ia telah mengembara mengunjungi beberapa negara, seperti, Gaudi (Benggala), Mahasin (Singapura), Sumatra, Nusa Sapi (Ghohnusa) atau Bali, Syangka, Yawana, Cina, dan lain-lain.
Dalam perjalanan di Tanah Jawa, Maha Guru Manikmaya menikah dengan Tirtakancana, yang merupakan putri dari Maharaja Suryawarman, raja ke-7 di Kerajaan Tarumanagara yang berkuasa pada 535-561 masehi.
Baca Juga: Awas! BMKG Sebut Hari Ini Bakal Ada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Sejumlah Daerah
Atas pernikahan tersebut, Suryawarman memberi hadiah wilayah Kendan lengkap dengan rakyat dan tentaranya. Manikmaya kemudian dinobatkan sebagai Raja di daerah Kendan.
Dari perkawinannya dengan Tirtakancana, Manikmaya memperoleh keturunan beberapa orang putra dan putri. Salah seorang di antaranya bernama Rajaputera Suraliman. Yang kemudian cukup terkenal.
Dalam usia 20 tahun, Suraliman dikenal tampan dan mahir ilmu perang. Sehingga, ia diangkat menjadi Senapati Kendan, kemudian diangkat pula menjadi Panglima Balatentara (Baladika) Tarumanagara.
Manikmaya memerintah di Kerajaan Kendan selama 32 tahun (536-568 Masehi). Setelah wafat, mahkota kerajaan beralih kepada Suraliman. Penobatan Rajaputra Suraliman, berlangsung pada tanggal 12 bagian gelap bulan Asuji tahun 490 Saka atau tanggal 5 Oktober 568 M.