“Petani tidak mau protes atau menuntut karena tidak enak atas pemberian. Kalau diberi kan harus berterimakasih. Masalahnya, bibit tanaman kayu itu tidak memberi manfaat bagi ekonomi. Lain dengan bibit buah seperti nangka, sirsak, matoa, durian, sukun, jeruk, jambu, dan pepaya. Kalau bibit buah seperti sekarang petani membutuhkan karena telah merasakan manfaat hasil dari yang kita tanam,” papar Toha.
Toha menyarankan agar pemerintah dalam menjalankan program penghijauan tidak sekadar menghijaukan, tetapi lebih cerdas dengan memahami kebutuhan para petani. Kalau terus-terusan banyak banyak bicara tanpa kegiatan yang nyata,
Toha juga berkisah, selama delapan tahun terakhir telah mendistribusikan lebih 870.000 bibit tanaman buah-buahan dan juga tanaman kopi yang jumlahnya mencapai lebih 600.000 bibit. Tetapi menurutnya, jumlah itu belum seberapa karena luasnya lahan pertanian mencapai puluhan ribu hektar.
Menurutnya, kebutuhan bibit buah-buahan mestinya minimal 2 juta setiap tahun agar kecamatan Cimenyan. Cilengkrang dan Cileunyi bisa lebih baik.***