Network
DESKJABAR – Komoditas mangga menjadi salah satu andalan usaha pertanian di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Salah satu tantangan utama para petani buah mangga, adalah hama lalat buah yang mengganggu kualitas hasil panen.
Untuk mengurangi resiko kerugian usaha pertanian mangga di Majalengka, gerakan pengendalian hama lalat buah digencarkan. Tujuannya, agar musim panen mangga di Majalengka pada tahun 2024 menjadi lebih baik produksinya secara kualitas.
Pengusahaan tanaman mangga secara skala kebun, merupakan salah satu kultur usaha masyarakat di Majalengka. Kawasan kebun-kebun mangga di Majalengka, berada terutama pada kawasan kecamatan cukup panas, yaitu Kertajati, Panyingkiran, serta sebagian di Kadipaten, dan Cigasong.
Baca Juga: Pertanian, Budidaya Mangga Jawa Barat, Mesin Pembasmi Lalat Buah Dibuat di Karawang Dukung Pemasaran
Mendorong ekspor
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, di Bandung, Jumat, 29 Agustus 2023 menyebutkan, bahwa pengendalian lalat buah pada mangga kini sudah ada teknologi secara ramah lingkungan. Yang bisa diandalkan adalah sistem jebakan hama lalat buah.
Menurut dia, bahwa sistem jebakan hama lalat buah sejauh ini cukup efektif dan biayanya lebih murah bagi kalangan petani. Lalat-lalat buah menjaid terjebak pada suatu jebakan, lalu berkumpul dan mati. Dengan cara itu, penyemprotan bagi tanaman mangga menjadi dapat dikurangi.
“Upaya pengendalian hama lalat buah secara ramah lingkungan di Majalengka, sebagai salah satu upaya mendorong pasar ekspor komoditas mangga. Sebab, peminat buah mangga asal Jawa Barat besar, misalnya dari Jepang,” ujar Dadan Hidayat.
Informasi dari Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTH), disebutkan di Majalengka sudah ada lima kelompok tani mangga yang mengembangkan pengendalian hama lalat buah secara ramah lingkungan. Kelompok tani tersebut, adalah Tani Tarisi, Bayu Endah, Mekar Jaya, Ciandeu, dan Jaya Bersama.
Baca Juga: Makan Kulit Buah Mangga, Ada 8 Manfaat, Diantaranya Kesehatan Agar Langsing, Kata Kemendikbud
