DESKJABAR - Diantara ratusan pedagang di acara Car Free Day (CFD) Tasikmalaya Jawa Barat, Jl. KH EZ Muttaqin Minggu, 14 Januari 2024, ada seorang ibu yang terlihat begitu semangat menawarkan barang dagangannya.
Sang ibu itu tak henti menawarkan jualannya dengan menunjuk ke arah ratusan bungkus kuliner tutut atau keong sawah yang dikemas dalam plastik-pastik kecil yang digelar diatas meja dagangannya.
Tampak juga sebuah kertas yang telah di laminating terselip diantara bungkusan hewan bernama ilmiah Pila ampullacea bertuliskan 'TUTUT Situ Gede Asli RP 2.000'.
Mengenakan kaus berwarna kuning berselendang tas, sang ibu itu kembali menawarkan dagangannya dengan suara cukup nyaring.
"Tutut neng, tutut pa bu, hayo kadieu (ayo kesini)," ujar ibu itu bersemangat.
Ya, ibu pedagang tutut itu bernama Imas (46 tahun), warga Kampung Peundeuy, Kelurahan Lingga Jaya Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya Jawa Barat.
Ibu paruh baya itu bercerita dirinya telah menekuni kuliner hewan bercangkang itu sejak 8 tahun lalu.
Dari berjualannya itu ia bersyukur bisa menyekolahkan 3 orang putranya dan 1 orang anaknya yang masih berusia 4 tahun.