Baca Juga: CAR FREE DAY, Wahana Wisata dan Hiburan Akhir Pekan yang Selalu Dinanti Warga Tasikmalaya
"Alhamdulillah dari jualan tutut saya bisa menutupi kebutuhan keluarga dan juga sekolahkan anak-anak," ujar ibu dua cucu ini.
Dalam sekali berjualan di CFD Tasikmalaya, dirinya bisa menjual puluhan hingga ratusan bungkus tutut hasil olahannya itu.
Asal Tutut dan Cara Memasak
Sambil melayani pembeli, Imas pun menjelaskan asal usul tutut yang ia jual. Menurutnya siput sawah itu diperoleh dari Situ Gede dekat rumahnya.
Baca Juga: UPDATE INFO, Kereta Api Anjlok di Sidoarjo, Jadwal Kereta dari Bandung Tidak Terganggu
Dua hari sebelum dijual atau hari Jumat, dia dibantu anaknya mulai mencari dan menangkap hewan itu menggunakan ayakan atau tangan kosong.
Bila musim kemarau kata Imas, dia mampu membawa hasil tangkapannya hingga 30-40kg, namun bila musim hujan paling dikisaran 15 kg.
"Kalau musim hujan tutut sulit didapat, nyarinya harus sampai tengah situ. Kalau kemarau tutut pada kepinggir situ malahan pada nempel di perahu," tutur Imas.
Puluhan kilo tutut itu pun sebelum dimasak direndam terlebih dahulu agar kotorannya keluar. Air nya pun terus diganti hingga benar-benar bersih.