Mengalami Luka-Luka
Setelah kejadian tersebut, Titi dan suaminya serta anaknya mengecek keadaan kereta Turangga yang membawa 287 penumpang dan KA Commuterline Bandung Raya dengan 191 penumpang yang bertabrakan tersebut.
Titi menyebutkan, selepas kejadian tabrakan tersebut banyak penumpang yang turun dan terlihat mengalami luka-luka. "Penumpang yang turun rata-rata berdarah di hidung dan area bibirnya," kata Titi seperti dikutip dari Antara.
Akibat tabrakan dua Kereta Api di jalur menikung itu, menyebabkan lokomotif dan empat gerbong eksekutif KA Turangga dari arah Timur anjlok.
Sementara lokomotif dan tiga kereta KA Commuterline Bandung Raya keluar jalur, bahkan kereta terdepan menumpuk ke lokomotif hingga terpental ke sawah dan satu lainnya terguling.
Sebagian besar penumpang yang selamat dan tidak mengalami luka luka, kemudian diangkut ke Stasiun Bandung dengan menggunakan bus dan minibus bagi penumpang KA Turangga.
Baca Juga: TRAGEDI Kereta Api Cicalengka, 4 Tewas Termasuk Masinis KA Turangga & 35 Penumpang Luka Luka
Sementara bagi para penumpang KA Commuterline Bandung Raya diarahkan ke Stasiun Cicalengka sebagai pemberhentian terakhir.
Memeriksa Perekam Data
Mengenai penyebab kejadian tabrakan kedua KA ini, Investigator Keselamatan Perkeretaapian Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Gusnaedi Rachmanas mengungkapkan pihaknya akan memeriksa perekam data (data logger) perjalanan sampai saksi-saksi atas kejadian tabrakan kereta api.
"Jadi data logger kereta, kemudian data persinyalan, dan keterangan saksi-saksi itu termasuk data-data yang kami himpun dan kumpulkan untuk menjadi satu kesimpulan," ucap Gusnaedi di lokasi kecelakaan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat.