"Menurut ketentuan begitu. Maka nanti akan ada evaluasi-evaluasi yang harus dilakukan. DPRD tidak bisa menyampaikan detailnya, karena bukan pelaksana," tutur Asep.
Baca Juga: Kontestasi Pilwalkot Tasikmalaya 2024 Mulai Panas, 4 Tokoh Ini Akan Berebut Kursi Z-1
Demo sempat memanas
Sebagaimana diberitakan, sejumlah warga menggelar aksi demo di depan Gedung DPRD Pangandaran Rabu 29 November 2023. Mereka menuntut agar Pemkab membatalkan rencana pinjaman Rp350 miliar ke bank untuk menutupi defisi anggaran.
Dalam demo itu, suasana sempat memanas. Saling dorong antara peserta aksi dengan aparat tak bisa terelakkan. Pagar kantor DPRD Pangandaran berhasil dijebol massa aksi, sehingga pihak kepolisian menembakkan gas air mata.
Hendris perwakilan dari massa aksi meminta anggota DPRD Pangandaran keluar dan menemuinya untuk mendengarkan aspirasi massa.
"Kami tidak akan pulang sebelum para perwakilan DPRD keluar atau audiensi menerima aspirasi kami," kata Hendris.
Hendris menegaskan, alasan penolakan pinjaman ke bank yang dilakukan Pemkab Pangandaran. Dia khawatir rencana itu membebani keuangan daerah ke depan.
"Berpotensi menjadi beban pejabat bupati masa yang akan datang, menolak perihal pinjaman karena tidak sesuai dengan rekomendasi BPK RI dengan maksimal hutang daerah Rp 65 miliar," ujarnya.
"Defisit bisa disiasati dengan pengurangan pengadaan barang dan jasa dari sumber APBD tidak selalu melalui pinjaman," katanya lagi.***