Untuk pembangunan Tol Getaci di wilayah Kabupaten Tasikmalaya masuk ke dalam bagian dari pembangunan prioritas yakni dari Gedebage hingga Ciamis sepanjang 108,3 kilometer. Pelaksanaan pembangunan fisiknya masuk ke dalam Tahap 2 ruas Garut utara hingga Ciamis.
Melihat dari paparan di market sounding proyek Tol Getaci, target pembangunan ruas Gedebage hingga Garut utara adalah pada tahun 2024 hingga 2025, dengan target operasional pada tahun 2026. Sedangkan ruas Garut utara hingga Ciamis target pembangunan pada 2028 hingga 2029 dengan target operasional pada tahun 2030.
Pemkab Tasikmalaya harus Gigit Jari
Keinginan Pemkab Tasikmalaya untuk menambah 2 Exit Tol Getaci di Cisinga dan Kecamatan Cineam sepertinya gagal terwujud. Di wilayah ini hanya akan ada satu gerbang tol yakni di Singaparna seperti yang ada di paparan market sounding proyek.
Mereka menginginkan penambahan 2 exit tol tambahan sesuai dengan rencana pengembangan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Exit Tol Getaci di Cisinga dimaksudkan bisa membuka potensi wilayah Kabupaten Tasikmalaya bagian utara seperti Ciawi, Rajapolah, Cisayong, Indihiyang.
Apalagi kawasan utara ini dinilai memiliki potensi yang cukup lengkap untuk dikembangkan. Dengan potensi-potensi itulah, pada akhir tahun lalu mencuat keinginan mereka menjadi wilayah otonom yang terpisah dari Kabupaten Tasikmalaya.
Hal senada dikemukakan Wakil Bupati Muhamad Zen pada Juni lalu. Menurutnya, pengusulan adanya Exit Tol Getaci di Jalan Cisinga untuk mempermudah askes kendaraan di jalur Tasik Utara.
Karena bila exit tol tersebut hanya di wilayah Singaparna saja maka lalu lintas kendaraan akan menjadi macet di pusat perkotaan Singaparna. "Apalagi belum adanya jalan lingkar saat ini," tambahnya.
Sedangkan usulan adanya Exit Tol Getaci di Cineam. menurut Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto, keberadaan pintu tol ini dibutuhkan sejalan dengan rencana pengembangan wisata, serta dengan akan beroperasinya Bendungan Leuwikeris.