Network
DESKJABAR – Lahan seluas 258,01 hektare di wilayah Garut akan tergusur proyek jalan Tol Getaci di segmen Gedebage (Kota Bandung) hingga Garut utara. Lahan seluas itu tersebar di 17 desa yang nantinya akan dilalui rute jalan tol tersebut.
Dari luas lahan 258,01 hektare di wilayah Garut yang akan tergusur proyek Tol Getaci tersebut, 41,28 hektare di antaranya berada di Desa Karangtengah, Kecamatan Kadungora. Menjadikan desa ini sebagai desa dengan lahan terluas yang akan tergusur proyek jalan tol pertama di wilayah Priangan Timur tersebut.
Di wilayah Garut yang masuk dalam pembangunan Tahap 1 proyek Tol Getaci, terdapat 17 desa yang akan dilalui rute jalan tol tersebut.
Meski lelang proyek Tol Getaci baru dilaksanakan pada akhir Tahun 2023 dan pembangunan fisik akan dimulai pada tahun 2024, namun proses pembebasan lahan di wilayah Garut bagian utara, sudah mencapai Kecamatan Banyuresmi. Kecamatan ini merupakan kecamatan terujung rute jalan tol di Tahap 1.
Sayangnya, dari 17 desa yang lahannya akan tergusur proyek calon jalan tol terpanjang di Indonesia tersebut, baru 5 desa di wilayah Garut yang proses pembebasan tanahnya sudah rampung. Hal ini ditandai dengan telah dibayarkannya uang ganti rugi atau UGR.
Namun hingga akhir tahun 2023, jumlah desa yang akan menerima pembayaran UGR akan terus bertambah. Sebab, sejmlah desa di wilayah Garut bagian utara, sebagian desa sudah melaksanakan musyawarah UGR. Mereka tinggal memasuki tahap pembayaran UGR.
