AKIBAT Kekeringan, Waduk Jatiluhur Purwakarta Diambang Kritis, Siapkan Langkah Penting di Akhir Tahun 2023

- 2 Oktober 2023, 09:08 WIB
Aliran Sungai Citarum dekat Waduk Jatiluhur menyusut drastis, sementara lahan pesawahan di sekelilingnya kring dan tanahnya retak-retak.
Aliran Sungai Citarum dekat Waduk Jatiluhur menyusut drastis, sementara lahan pesawahan di sekelilingnya kring dan tanahnya retak-retak. /YouTube Reagen Channel/

Waduk yang memiliki luas genanagan 7.780 hektare tersebut, memiliki kapasitas air sebanyak 3 miliar m3. Waduk Jatiluhur telah memberikan kontribusi sebesar 81 % dalam penyediaan air minum sebanyak 460 juta m3/tahun di Jakarta dan sekitarnya dan 153 juta m3 untuk Karawang dan sekitarnya.

Baca Juga: 4 Ruas Jalan Tol di Jawa Barat yang akan Terkoneksi Langsung dengan Tol Getaci, 2 Diantaranya di Gedebage

Potensi Waduk Jatiluhur sebagai pengairan juga telah memberikan kontribusi kepada 300.000 ha lahan pertanian di Jawa Barat melalui PJT II. Jumlah tersebut 45 % dari jumlah keseluruhan pertanian di Jawa Barat sebesar 730.000 ha. 

Sebanyak 70 persen irigasi disediakan Waduk Jatilihur, yang menonjol di pertanIn pantura yang walaupun kemarau tidak kekeringan.

Selain itu, Waduk Jatiluhur turut berpotensi mengendalikan banjir di Jakarta, terutama di bagian hilir yang dapat tertangani, juga sebagai tempat pariwisata dengan konsep ekowisata dan eduwisata. Pada bulan Mei 2013 lalu, PJT II sebagai pengelola berwenang menyediakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk di Jakarta 10 m3/detik tidak hanya melalui open channel tapi juga melalui pipa.

Setiap musim kemarau beban Waduk Jatiluhur memang cukup berat. Apalagi, Waduk Jatiluhur selama ini menjadi satu-satunya sumber air besar untuk kebutuhan irigasi dan air baku ke wilayah hilir. Yakni, Jakarta, Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu.

Kondisi Terkini Diambang Kritis

Dalam laporan terbaru awal September 2023, Direktur Operasi dan Pemeliharaan Perum Jasa Tirta II Jatilihur, Anton Mardiyono mengemukakan bahwa akibat kemarau panjang tahun ini, volume air Waduk Jatiluhur Purwakarta mengalami penyusutan hingga sekitar 10 meter.

Menurutnya,saat ini, tinggi muka air (TMA) di waduk buatan itu dilaporkan berada di level 96 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Angka ini sudah dibawah batas normal yakni di angka 107 Mdpl.

Bakan dibeberapa muara dekat aliran Sungai Citarum, debit air sudah menyusut dratis sementara lahan pesawahan di sekitarnya sudah tampak mengering dan retak-retak.

Penyusutan debit air Sungai Citarum di dekat Waduk Jatiluhur tersebut dimanfaatkan sejumlah warga sekitar untuk mencari ikan.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x