Kepala Sekolah di Bogor Hindari Pungli, Hentikan Ekstrakurikuler, Walikota Berikan Komentar

- 27 September 2023, 09:36 WIB
Wali kota Bogor Bima Arya saat berdialog dengan kepala sekolah, guru dan murid SMP Negeri 13 Bogor, terkait penghentian sementara kegiatan ekstrakurikuler Paskibraka untuk menghindari terjadinya praktek pungli
Wali kota Bogor Bima Arya saat berdialog dengan kepala sekolah, guru dan murid SMP Negeri 13 Bogor, terkait penghentian sementara kegiatan ekstrakurikuler Paskibraka untuk menghindari terjadinya praktek pungli / Instagram @bimaaryasugiarto

DESKJABAR – Kepala sekolah SMP Negeri 13 kota Bogor, hentikan sementara kegiatan  ekstrakurikuler bagi siswa-siswi dalam rangka menghindari pungutan liar (pungli), saat ini pungli d tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota Bogor tengah jadi sorotan.

 

 

Penghentian kegiatan ekstrakurikuler oleh kepala sekolah, menyebabkan siswa – siswi yang tergabung dalam Paskibraka SMP Negeri 13 Bogor menangis. Mereka tidak bisa ikut lomba karena dihentikan sementara oleh sekolah.

Peristiwa itu sampai kepada Wali kota Bogor, Bima Arya, dirinya mengaku menerima kiriman video anak – anak Paskibraka SMP Negeri 13 kota Bogor (@pkrm13) sedang menangis karena tidak dapat turut serta lomba Paskibraka.

 Baca Juga: Kasus Subang 2021, Mimin Ceritakan Hubungan dengan Almarhumah Korban

Respon Walikota Bogor

Merespon kiriman rekaman video tersebut, Bima Arya langsung mendatangi SMP Negeri 13 kota Bogor, dan langsung berdialog bersama kepala sekolah, guru dan siswa – siswi di aula pendopo SMP tersebut, kroscek langsung akar masalahnya.

Dalam video tersebut, Bima Arya mengatakan saya kemarin dapat forward video pada nangis-nangis, lalu dirinya bertanya kepada para siswa “Kenapa kalian pada nangis?” lalu dijawab oleh para siswa, karena tidak bisa ikut lomba Paskibraka.

 

 

“Saya pahami tidakan kepala sekolah yang menghindari pungli. Semua kegiatan yang menunjang belajar, mengajar, pembentukan karakter itu, sebaiknya direncanakan dan dialokasikan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS),” katanya.

Namun demikian lanjut Bima Arya, apabila kegiatan ekstrakurikuler siswa – siswi tidak tercover oleh dana BOS, bisa dengan sumber pendanaan lain, selama sifatnya sumbangan dan bukan pungutan.

 Baca Juga: Cek Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini Rabu 27 September 2023, Berikut Rinciannya

Perbedaan sumbangan dan pungutan

 

 

Sumbangan itu sukarela, yang mampu dan mau boleh nyumbang. Yang tidak mampu, nggak apa – apa, apalagi bermanfaat untuk anak- anak. Tetapi kalau pungutan yang sifatnya wajib, karena kalau sudah wajib, apalagi angkanya juga memberatkan, ini nggak boleh.

“Pungutan yang sifatnya wajib dan angkanya memberatkan, tidak boleh,” tegas Bima Arya.

Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah menurut Bima sangat bagus, mendidik siswa – siswi memiliki karakter dan ikut lomba penting sebagai ajang melatih keberanian. Anak – anak harus punya pengalaman dan kembanggaan karena bisa berprestasi.

Pemkot Bogor menurut Bima Bima Arya, sedang menyusun peraturan Wali kota terkait dengan hal ini dan aturan yang lebih rinci, dia berjanji insya Allah tuntas 1 –n2 pekan kedepan, agar supaya semuanya jelas, kepala sekolah, guru aman serta murid dan orang tua tidak terbebani.

Walikota Bogor sumbang biaya pendaftaran lomba Paskibraka

Dalam akhir dialog dengan kepala sekolah, guru – guru dan para siswa-siswi, Bima Arya menyumbang untuk pendaftaran lomba Paskibraka, namun tidak diketahui berapa besarnya sumbangan yang diberikannya. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Instagram @bimaaryasugiarto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x