EFEK Kemarau Panjang, Di Ciamis Jawa Barat 9 Kecamatan Alami Kekeringan

- 26 September 2023, 15:58 WIB
Situ Rancabungur di Kelurahan Benteng, Kab. Ciamis Jawa Barat mengalami kekeringan efek kemarau panjang tahun ini. Foto diambil 20 September 2023.
Situ Rancabungur di Kelurahan Benteng, Kab. Ciamis Jawa Barat mengalami kekeringan efek kemarau panjang tahun ini. Foto diambil 20 September 2023. /

DESKJABAR - Efek musim kemarau yang berkepanjangan saat ini, di wilayah Kabupaten Ciamis Jawa Barat tak kurang dari delapan hingga sembilan kecamatan mengalami kekeringan.

Akibat kekeringan tersebut, ke-9 wilayah itu mulai mengalami kekekurangan air sehingga harus mendapat bantuan suplai air bersih.

Hal itu disampaikan Bupati Ciamis Herdiat Sunarya saat memberi arahan kepada Aparat Sipil Negara (ASN) dalam rangka peningkatan kapasitas aparatur kecamatan dan desa untuk 3 kecamatan yakni Kecamatan Cidolog, Cimaragas dan Cijeungjing di Aula Gedung Ponpes Darussalam Ciamis, Rabu, 26 September 2023.

Baca Juga: Kemiskinan, Stunting, IPM dan Desa Jadi Fokus Utama, Pj. Bupati Sumedang: Saya Akan Pertaruhkan Jabatan Saya!

"Saat ini ada sekitar 8 sampai 9 kecamatan di Kabupaten Ciamis yang sudah mengalami kekeringan dan harus di suplai air bersih secara intens," ujar bupati.

Bupati Herdiat pun hampir dalam setiap kesempatan tak bosan menghimbau dan mengajak masyarakat untuk bisa menghemat penggunaan air serta mengajak untuk menghindari dan mencegah potensi kebakaran.

"Pandai-pandai menghemat air bersih, waspada terhadap potensi kebakaran baik lahan, kebun dan rumah," ucapnya.

Ia juga meminta para camat dan kepala desa untuk terus mensosialisasikan terkait kemarau panjang dan potensi kebakaran.

Terjunkan PDAM dan BPBD

Seperti diberitakan DeskJabar.com sebelumnya, untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan Pemerintah Kabupaten Ciamis menerjunkan PDAM dan BPBD untuk mendistribusikan air bersih tersebut.

"Hampir setiap hari hari BPBD dan PDAM Tirta Galuh bersama Baznas bersama-sama membantu mendistribusikan air bersih," ujar Herdiat beberapa waktu lalu.

Dalam musim kemarau panjang saat ini bupati juga menghimbau warga untuk selalu berhati-hati menghindari hal-hal yang berpotensi mengakibatkan kebakaran seperti membakar sampah sembarangan.

Baca Juga: Kasus SUBANG 2021, Saksi Ujang Melihat Ada yang tidak Beres dari Mobil Alphard

 

Puncak Kemarau

Dikutip dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) awal Agustus lalu, BMKG memprediksi pertengahan Agustus-September 2023 merupakan puncak musim kemarau sejalan dengan meningkatnya intensitas panas.

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG A. Fachri mengatakan
Di Indonesia El Nino memberikan dampak pada kondisi lebih kering sehingga curah hujan dan tutupan awan berkurang dan suhu meningkat.

"BMKG memprediksi puncak dampak El Nino akan terjadi pada Agustus-September 2023 mendatang," ujar Fahri.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: ciamiskab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah