"Budayakan loseda (lodong sesa dapur), sehingga sampah organik selesai di rumah tangga. Di rumah ibadah juga harus sudah disiapkan pengolahan sampahnya," tegasnya.
Ema mengatakan, Kota Bandung saat ini mendapat kuota sampah sebesar 2.470 ritase sampah ke Sarimukti. Jumlah ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Oleh karena itu, TPS harus diawasi secara ketat agar masyarakat tidak langsung membuang sampah langsung kesana.
Baca Juga: TPS Darurat Gedebage Segera Beroperasi, Pemkot Siapkan Gibrik Mini dan Loader Untuk Pengolah Sampah
"Harus ada petugas yang bantu jaga di sini (TPS). Harus dijaga 24 jam. Atau di jam-jam kritis masyarakat buang sampah, di sana kita langsung bergerak untuk mengamankan TPS," ujarnya.
Selain itu, tambahnya, pihaknya saat ini sedang berupaya untuk menjadikan lahan di kawasan Sumedang menjadi TPA Kota Bandung.
"Selain itu, hari ini atas arahan dari Sekda Provinsi Jawa Barat, tim kita sedang ke Kabupaten Sumedang untuk melihat lokasi di daerah Cijeruk. Ada lahan di Kecamatan Tanjungsari, sekitar Cadas Pangeran yang mudah-mudahan bisa membantu penanganan sampah di Kota Bandung," harapnya.
Ia mengatakan Sarimukti akan terus dimaksimalkan. Namun jika masih ada sisa sampah yang tidak bisa diangkut maka akan diangkut ke Cijeruk dan Pamulihan.
"Mudah-mudahan lahan di sana benar-benar siap. Jaraknya juga hanya 44 km kalau dari Kota Bandung," katanya.
Baca Juga: TPA Sarimukti Masih Terbakar, Pemkot Bandung Ambil Langkah Darurat Buat TPS Sementara di Gedebage