“Soalnya jelas sekali luka-luka yang dibuat pelaku kepada kedua korban. Sesuatu yang mempengaruhi dia secara kepribadian. Kaya orang baik-baik saja dan kita tidak yakin dan tidak menyangka bahwa pelakunya sepert I itu,” tuturnya.
Dia menambahkan bahwa dugaan pelaku seorang psikopat karena yang bersangkutan seperti 'menikmati' perbuatan kriminalnya itu. Perbuatan di luar nalar yang tak pandang bulu siapa korbannya.
"Kita tidak nyangka kalau oh dia pembunuhnya padahal kita tidak yakin," tambahnya
Dr. Sumy Hastry juga mengungkapkan hasil otopsi kedua yang dilakukan kepada kedua jasad korban kasus Subang 2021. Menurut Sumy Hastry luka yang paling parah dialami adalah Tuti Suhartini
"Ini menandakan si pelaku sangat menyimpan kekesalan atau rasa dendam kepada korban," kata Sumy Hastry.
Dan itu, tambahnya, sangat mempengaruhi dia (psikopat) secara kepribadian, seperti bertemu orang baik baik saja.
"Kita tidak bisa bedain antara psikopat dengan sosiopat, kita kan tidak tahu," tuturnya lagi.
Perbedaan psikopat dan sosiopat, adalah psikopat merupakan segala sesuatu yang dia lakukan tidak nalar atau tidak pandang bulu.
"Entah itu saudaranya, adeknya, ibunya, anaknya atau siapapun yang jelas tidak pandang bulu," ucap Sumy Hastry.