MENILIK Yayasan Jadi Motif Pembunuhan di Kasus Subang 2021, Ada Dana Bos Ratusan Juta Rupiah

- 5 September 2023, 08:51 WIB
Gedung SMP dan SMK Serangpanjang, Subang, yang dikelola Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Gedung SMP dan SMK Serangpanjang, Subang, yang dikelola Yayasan Bina Prestasi Nasional. /google map/

DESKJABAR – Sejak awal pengungkapan kasus Subang 2021, keberadaan Yayasan Bina Prestasi Nasional masuk menjadi salah satu motif kasus. Hal itu terjadi karena kedua korban juga sebagai pengurus di yayasan tersebut. Selain itu, TKP juga berfungsi sebagai kantor yayasan.

 

Motif yayasan menjadi salah satu dugaan motif di kasus Subang 2021, karena kemudian berkembang ada Dana Bos ratusan juta rupiah yang dikelola yayasan. Uang yang besar inilah yang dinagggap sebagai salah satu motif kasus.

Baca Juga: PEMERIKSAAN Marathon Kasus Subang 2021, Kode Penyidik Sudah Temukan Hal yang Mengarah pada Tersangka

Adanya motif yayasan terkait dengan motif pembunuhan ibu dan anak di kasus Subang 2021 masih terus bertahan hingga pemeriksaan terakhir di bulan Agustus hingga awal September 2023. Dari pengungkapan kuasa hokum Yosef, Rohman, dan kuasa hukum Danu, Achmad Taufan, materi pertanyaan juga terkait yayasan.

Motif yayasan dalam kasus pembunuhan ibu dan adi Jalancagak Subang itu, semakin nyata ketika pada Oktober 2021, tim penyidik dengan izin dari pihak keluarga korban yakni Yosef dan Yoris, mereka membuka 2 rekening Amel.

Kedua rekening milik almarhum Amel tersebut untuk menyusuri kemungkinan adanya aliran dana yang mencurigakan terkait dana milik Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Bahkan dalam perjalannnya, berkembang opini liar yang terkait dengan yayasan bahwa ada pihak luar yang ingin menguasai yayasan atau bahkan ada dana pencucian uang di dalamnya, hingga berkembang adanya teori konspirasi di dalamnya.

Menilik Yayasan Bina Prestasi Nasional

Semasa hidup, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu aktif mengelola Yayasan Bina Prestasi Nasional yang berada di Desa Cijengkol, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang. Dengan banunan bertingkat, yayanan ini mengelola 2 lembaga pendidikan yakni SMP dan  SMK.

Yayasan dengan akta pendirian pada tahun 2015, didirikan oleh keluarga Yosef, dimana Yoris anak sulungnya, duduk sebagai  Ketua Yayasan, sementara almrumah Ibu Tuti sebagai bendahara, dan almarhumah Amel sebagai sekretaris yayasan sekaligus operator keuangan yayasan.

Baca Juga: SELAIN Bey Triadi Machmudin Sebagai PJ Gubernur Jabar, Inilah 10 Nama yang akan Dilantik Oleh Mendagri Pagi In

Jika mengutip dari laman change.org disebutkan bahwa disamping nama-nama Yosef, Yoris, Ibu Tuti, dan Amel sebagai pendiri, ada 3 orang luar yang juga masuk dalam daftar sebagai pendiri. Dua dari 3 orang luar tersebut dikenal sebagai birokrat yang memiliki jabatan strategis di Pemda Subang ketika itu.

Dilihat dari asset gedung sekolah yang dimiliki yayasan tersebut, maka wajar opini yang berkembang bahwa Yayasan Bina Prestasi Nasional mengelola uang jutaan rupiah dalam satu tahun. Besarnya uang juga bisa dihitung dari perkiraan Dana Bos yang diterima mereka setiap tahunnya.

Yayasan BPN mengelola dua lembaga penddikan yakni SMP dan SMKS Nasional Serangpanjang yang berkedudukan di Cijengkol, Subang.

Besaran Dana BOS yang disalurkan pemerintah pada tahun 2021, untuk tingkatan SMP adalah Rp 1,1 juta hingga Rp 2,48 juta. Kemudian untuk SMK besarannya Rp 1,6 juta hingga Rp 3,72 juta. Kebijakan pemerintah dalam penyaluran Dana BOS tahun ini mengalami perubahan, jumlahnya tidak sama lagi disesuaikan dengan letak dan tingkat kemahalan.

Besaran Dana BOS yang disalurkan ke setiap sekolah diberikan berdasarkan jumlah siswa didik yang ada di sekolah tersebut. Dari data di laman sekolah.data.kemdukbud.go.id, jumlah siswa di SMP Nasional Serangpanjang total sebanyak 156 siswa. Sedangkan jumlah siswa di SMKS Nasional Serangpanjang total sebanyak 162 siswa.

Jika penyaluran Dana BOS tergantung daerah lokasi sekolah tujuan, maka kita ambil jumlah yang terkecil yakni untuk SMP sebesar Rp 1,1 juta dan SMK Rp 1,6 juta, maka dengan jumlah total sebanyak itu, maka jumlah Dana BOS yang diterima SMP Nasional Serangpanjang sebesar Rp 171,6 juta. Sedangkan untuk SMKS Nasional Serangpanjang sebesar RP 259,2 juta.

Sementara penyaluran Dana BOS oleh pemerintah kepada sekolah dalam setahun dilakukan 3 kali. Berarti dalam setahun Dana BOS untuk SMP Nasional Serangpanjang sebesar Rp 514, 8 juta, sedangkan untuk SMKS sebesar Rp 777,6 juta.

Baca Juga: ADA Apa di Pemeriksaan Saksi Utama Kasus Subang 2021? Yosef Menggebrak Meja dan Yoris Teriak Histeris

Itu baru pengelolaan dana BOS saja. Besarnya dana yang dikelola yayasan tersebut juga terambar dari gaji yang diterima para pengurus yayasan. Untuk ukuran bukan kota besar seperti Bandung atau Jakarta, gaji yang diterima pengurus yayasan yang berada di Subang, termasuk gaji yang cukup besar untuk ukuran Subang.

Besaran gaji yang diterima para pengurus yayasan terjawab dari keterangan mantan bendahara sekolah yakni saksi Dedi dalam wawancara di Kanal YouTube Yahya Mohammed yang ditayangkan pada 26 Juli 2023.

Saksi Dedi menyebutkan bahwa gaji yang diterima Yoris sebagai Ketua Yayasan Bina Prestasi Nasiona; sebesar Rp 10 juta per bulan.

Dedi mengetahui besaran pendapatan Yoris karena Yoris sendiri pernah mengungkapkannya. Kepada Dedi, Yoris pernah mengatakan ia dijatah sebesar Rp 10 juta per bulan oleh mamahnya (Tuti).

Namun dalam sebuah cuplikan video yang ditayangkan di kanal YouTube Luruskan tanggal 5 Maret 2022, terungkap besaran gaji para pengurus Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Dalam tayangan itu Yoris mengatakan bahwa ia mendapatkan gaji Rp12 juta per bulan, sementara Tuti dan Amel, masing-masing Rp 10 juta per bulan.

Dengan gaji sebesar itu, Amel kemudian mampu membeli mobil Yaris warna kuning, meskipun dengan cara menyicil.

Dedi mengetahui bahwa Amel membeli mobil dari hasil gaji yayasan, karena Yosef pernah mengatakannya. Kata Yosep, Amel membeli mobil baru dari hasil tabungan gajinya.

Petisi Pemeriksaan Yayasan Bina Prestasi Nasional

Menilik perkiraan besaran pengelolaal dana BOS setiap tahunnya, asset yang dimilikinya berupa gedung sekolah bertingkat di Cijengkol, serta gaji yang cukup besar yang diterima para pengurus, wajar kalau kemudian yayasan masuk dalam salah satu dugaan motif terjadinya kasus Subang 2021.

Opini liar yang bekembang sepertin adanya teori konspirasi, adanya orang yang ingin menguasai yayasan, karena dari daftar pendiri ada 2 orang penting yang ada di dalamnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Diberhentikan, Sosok Ini Siap Menjegal Jika Kang Emil Maju di Pligub Jabar 2024

Opini liar yang berkembang terkait Yayasan Bina Prestasi Nasional ini kemudian ,mendorong seorang netizen mengajukan petisi untuk memeriksa yayasan tersebut.Seseorang bernama Hilda Mursid  yang membuat petisi agar urusan keuangan di Yayasan Bina Prestasi Nasional yang didirikan keluarga Yosep, diusut dengan dugaan pencucian uang.

Namun pihak Yosep dan Yoris melalui kuasa hukumnya, Rohman Hidayat, menyebutkan bahwa maksud petisi itu tidak jelas dan ada yang berupaya "menggoreng" opini publik.

Hingga tanggal 22 Januari 2022, petisi yang ditayangkan melalui laman change.org menunjukkan hingga tanggal tersebut petisi tersebut sudah mendapat dukungan dari sebanyak 1.967 orang. Namun selanjutnya tidak ada kelanjutan dari petisi tersebut.

Jauh sebelum adanya petisi yang diajukan Hilda, tim penyidik sudah melakukan soal keuangan Yayasan Bina Prestasi Nasional. Tepatnya, pada 12 Oktober 2021, tim penyidik sudah bias mendapatkan rekening bank atas nama Amalia Mustikaratu alias Amel.

Polisi bias mendapatkan akses ke rekening almarhumah tersebut, setelah menyertakan surat keterangan waris dari Yosef dan Yoris. Dan pembukaan rekening Amel juga dihadiri Yoris dan Yosef.

Namun hingga saat ini hasil dari penelusuran terhadap rekening Amel belum diperoleh apa hasilnya. Sebab buktinya, hingga kasus Subang 2021 sudah lewat 2 tahun, kasus pembunuhan ibu dan anak tersebut belum juga terungkap. ***

 Ingin mengetahui berita kasus Subang 2021 lainnya, pantau di Google News Desk Jabar. KLIK DI SINI

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah