7 Daerah di Tasikmalaya yang Berpenghuni Para Bos: Rumahnya Mewah Hidup Bagaikan Sultan

- 30 Agustus 2023, 08:54 WIB
Salahsatu rumah milik Bos toilet umum yang megah di Kampung Cijoho, Desa Sundakerta, Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya.
Salahsatu rumah milik Bos toilet umum yang megah di Kampung Cijoho, Desa Sundakerta, Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya. /Kabar-Priangan.com/Aris Mohamad Fitria/

DESKJABAR - Boleh jadi tidak ada orang yang tidak mengenal daerah Tasikmalaya di Jawa Barat. Daerah ini yang sejak awal tahun 2000 lalu dibagi dua pemerintahan yakni Kota dan Kabupaten, terkenal dengan sebutan Kota Santri.

Namun tahukan Anda jika di Tasikmalaya sedikitnya ada 7 daerah yang memiliki potensi kekayaan alam dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang luar biasa.

Baca Juga: Ridwan Kamil Diberhentikan, Sosok Ini Siap Menjegal Jika Kang Emil Maju di Pligub Jabar 2024

Baca Juga: DESA Tempat Pembuangan Mayat Ini, 2 Persen Lahannya Tergusur Tol Getaci, Menunggu UGR yang Tak Kunjung Datang

Baca Juga: Akhir 2023 Akan Ada Peristiwa Penting, Sejumlah Desa di 2 Kabupaten di Jabar Akan Lenyap dari Muka Bumi

 

Berkat potensi itu pulalah, banyak warga daerah tersebut yang bisa hidup bagaikan sultan dengan rumah mewah dan besar.

Lalu daerah mana saja yang memiliki potensi kekayaan yang luar biasa di Tasikmalaya, Jawa Barat itu? Dikutip DeskJabar.com dari akun Facebook Enjoy Tasikmalaya (on reel), beikut ulasannya:

1. Kawalu

Kawalu adalah sebuah Kecamatan yang berada di wilayah Kota Tasikmalaya. Sejak lama, daerah ini dikenal sebagai daerah penghasil ‘home industry’ bordir.

Produksi bordir Kawalu, selain merambah pangsa pasar  di Priangan Timur, juga merambah pasar di kawasan Ibu Kota Jakarta khususnya Pasar Tanah Abang dan Manca Negara.

Berdasarkan data di tasikmalayakota.go.id, di Kawalu ada sekitar 150 pengusaha bordir Kawalu yang tersebar di 10 kelurahan.

Berkat bordir Kawalu, Kawalu mengalami percepatan ekonomi paling pesat dibanding kecamatan lainya yang berada di Tasikmalaya.

2. Cipatujah

Cipatujah adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Di wilayah ini  terdapat beberapa objek wisata, seperti Pantai Cipatujah yang menjadi salah satu andalan pariwisata Kabupaten Tasikmalaya.

Kecamatan Cipatujah yang terdiri dari 15 desa, memiliki potensi kelautan yang besar, membentang di sepanjang wilayah pesisir selatan Jabar dengan panjang pantai 50,314 km.

Baca Juga: KARENA JIN, Warga di Kaki Gunung Ciremai Kaya Raya: Mobil Mahal, Rumah Mewah Bergaya Eropa

Baca Juga: Akhir 2023, Beberapa Desa di Ciamis dan Tasikmalaya Akan Pamit, Lenyap Tenggelam oleh Bendungan Ini

Potensi sumber  daya kelautan di Cipatujah bisa digenjot lagi karena hingga saat ini baru termanfaatkan sebesar 13,44%. 

Kendalanya terbentur pada keterbatasan sumberdaya manusia, dan sarana prasarana yang dimiliki oleh nelayan etempat seperti perahu, mesin dan alat tangkap.

3. Cipedes

Cipedes adalah sebuah Kecamatan di Kota Tasikmalaya. Ada 4 kelurahan yang berada di kecamatan Cipedes yakni kelurahan Nagarasari, Cipedes, Sukamanah dan Panglayungan

Kecamatan Cipedes sebenarnya memiliki berbagai jenis industri seperti industri bordir, industri batik, industri pembuat baju, dll.

Akan tetapi hanya jenis industri batik yang paling berkembang yakni di Kelurahan Nagarasari. Sentra batiknya berada di Kampung Ciroyom dan Cigeureung.

Batik keluaran Ciroyom dan Cigeureung dikenal dengan sebutan Batik Tasikmalaya, dikerjakan dalam 2 teknik pembuatan yaitu teknik cetak dan teknik tulis.

Soal motif, selama ini ada 3 motif Batik Tasikmalaya yang dikenal luas  yaitu Batik Sukapura, Batik Sawoan, dan Batik Tasik.

  • Batik Sukapura secara sepintas menyerupai batik Madura dengan ragam hias yang kontras dalam ukuran motif dan warna.
  • Batik Sawoan adalah batik yang didominasi warna coklat seperti buah sawo ditambah warna indigo dan ornamen warna putih, mirip Batik Solo.
  • Sedangkan Batik Tasik memiliki ciri warna-warna yang cerah karena pengaruh dari batik pesisiran.

Motif batik Tasikmalaya sangat kental dengan nuansa Parahyangan, seperti bunga anggrek dan burung. Selain itu ada juga motif Merak-Ngibing, Cala-Culu, Pisang-Bali, Sapujagat, dan Awi Ngarambat.

Baca Juga: Update Daftar Wilayah di Kota Tasikmalaya yang Tergusur Tol Getaci: Ada 4 Kecamatan dan 14 Kelurahan

Baca Juga: 1 Desa Lenyap dalam Semalam, 450 Jiwa Terkubur Hidup-Hidup Tertimbun Longsor di Kawasan Wisata Dieng

4. Singaparna

Singaparna adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya. Sejak Tasikmalaya dibagi dua pemerintahan yakni Kota dan Kabupaten, Singaparna menjadi ibukota Kabupaten Tasikmalaya.

Dalam kedudukannya sebagai ibukota Kabupaten Tasikmalaya, Singaparna juga sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari Kabupaten Tasikmalaya.

Sejak puluhan tahun lalau, Kecamatan Singaparna sudah dikenal sebagai salah satu sentra budidaya ikan air tawar.

Komoditas  yang sangat prospektif dan terus dikembangkan hingga kini meliputi ikan mas, nilem, gurame, nila dan udang galah. 

Produksi ikan air tawar di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2011 mengalami peningkatan rata-rata sebesar 10,46% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

5. Rajapolah

Rajapolah adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya.  Kecamatan Rajapolah terbagi menjadi 8 desa. Yaitu Manggungjaya, Tanjungpura, Sukaraja, Rajapolah, Dawagung, Manggungsari, Rajamandala dan Sukanagalih.

Dengan jumlah penduduk 37,558 jiwa, Rajapolah sejak lama terkenal dengan industri rumah tangga antara lain: pembuatan kompor dan kerajinan anyaman.

Namun seiring dengan menghilangnya minyak tanah di pasaran pembuatan kompor Rajapolah sudah lama berhenti, dan kini hanya tinggal kerajinan anyaman.

Baca Juga: Kontestasi Pilbup Pangandaran 2024 Mulai Panas, 10 Tokoh Akan Mencalonkan Diri: Ada Wabup dan Istri Bupati

Kerajinan anyaman merupakan produk unggulan sebagai tonggak dan penggerak ekonomi mikro Kecamatan Rajapolah, yang sejak tahun 1989 menjadi Pusat Pemasaran Kerajinan Rakyat Tasikmalaya.

Berdasarkan perhitungan nilai produksi, dua komoditas ini konon melebihi nilai hasil pertanian. Sebagai bahan perbandingan nilai produksi tahun 2002 Industri Kecil: Rp 78.414.975.000 dan Pertanian: Rp 21.480.065.000

Kerajinan anyaman yang dihasilkan Rajapolah antara lain; tudung saji, aneka tas dengan berbagai bahan ukuran dan bentuk, sandal, kotak kosmetik, dompet HP, tempat pensil, patung kayu, tempat pakaian, dan lain sebagainya.

6. Sukahening

Sukahening adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya. Kecamatan Sukahening adalah pemekaran dari Kecamatan Cisayong.

Kecamatan  Sukahening terdiri dari 7 desa, yaitu Desa Sukahening, Desa Kiarajangkung, Desa Sendakerta, Desa Kudadepa, Desa Banyurasa, Desa Banyuresmi dan Calingcing.

Desa Kiarajangkung dan Desa Sundakerta Kecamatan Sukahening Kabupaten Tasikmalaya selama ini dikenal sebagai desa pengusaha toilet (WC) umum.

Tak hanya di kota-kota di Jawa Barat, pengusaha toilet dari Sukahening ini juga merambah ke berbagai kota di Pulau Jawa, Sumatra, hingga Bali.

Tak heran jika pengusaha toilet umum dari Desa Kiarajangkung dan Desa Sundakerta Kecamatan Sukahening Kabupaten Tasikmalaya itu, mempunyai ribuan penjaga toilet.

Baca Juga: PASTI SERU Pasundan vs Alko, Kharisma vs Tectona di Final Bola Voli U 17 Ivoba Jadwal Final Berubah Ini Jamnya

7. Sukaratu

Sukaratu adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya. Terdiri dari 8 desa yakni Desa Gunungsari, Indrajaya, Linggajati, Sinagar, Sukagalih, Sukamahi, Sukaratu dan Tawangbanteng.

Pasca Gunung Galunggung meletus di awal tahun 1980-an lalu, Sukaratu dikenal sebagai penghasil material bangunan pasir.

 Pasir Galunggung dari Sukaratu memiliki kontribusi besar bagi pembangunan infrastruktur di ibukota Jakarta dan kota lainnya.

Pasir Galunggung sendiri dikenal memiliki kualitas yang bagus untuk pasir campuran beton. Tak heran jika Jutaan kubik pasir Galunggung dikeruk untuk menjadi bahan pembangunan.

Bahkan sekitar tahun 1983 pemerintah orde baru memanfaatkan pasir Galunggung untuk dibawa ke Jakarta dan sengaja membuat jalur khusus kereta api dari pusat galian pasir Galunggung.

Demikian 7 daerah di Tasikmalaya yanh memiliki potensi alam yang liar biasa dan mampu menfatangkan kesejahateraan bagi warganya, sehingga di antaranya kini ada yang hidup bagaikan sultan bergelimang harta dengan rumah mewah dan besar.***

Ingin mengetahui berita lainnya di DeskJabar.com, pantau di Google News  KLIK DI SINI

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x