ADA Jejak Perusahaan Malaysia di Tol Getaci, Rencana Tembus hingga Solo, Kemanakah Gerangan Saat Ini?

- 16 Agustus 2023, 10:16 WIB
Ilustrasi jalan Tol - Ada jejak perusahaan Malaysia di Proyek Tol Getaci.
Ilustrasi jalan Tol - Ada jejak perusahaan Malaysia di Proyek Tol Getaci. /Biro Pers Kementerian PUPR

DESKJABAR – Jika melihat perjalanan proyek Tol Getaci yang akan segera melakukan lelang ulang pada kuartal 3 tahun 2023, ada jejak keterlibatan perusahaan kontruksi asal Malaysia yakni UEM Group Berhad. Namun kemanakah gerangan perusahaan BUMN Malaysia tersebut saat ini?

Bahkan rencananya, setelah Tol Getaci rampung dari Gedebage (Bandung) hingga ke Cilacap (Jawa Tengah) UEM Group Berhad bersama PT Daya Mulya Turangga berencana akan melanjutkan jalan tol tersebut hingga Solo melalui Yogjakarta.

Baca Juga: UPDATE Proyek Tol Getaci, Pemkab Tasikmalaya Gigit Jari, Exit Tol Cineam dan Cisinga Hanya Sebatas Impian

Sayangnya kiprah UEM Group di proyek Tol Getaci sudah tidak terlihat sejak lelang pertama pada sekitar Desember 2020. Saat tender tersebut, proyek Tol Getaci dimenangkan konsorsium yang merupakan gabungan dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. & PT Jasa Sarana-PT Daya Mulia Turangga-Gama Group.

Sementara itu, saat ini belum ada informasi tentang peserta yang akan ikut lelang ulang proyek Tol Getaci. Apakah BUMN karya asal Malaysia itu akan kembali mendaftar?

Namun informasi saat dilakukan market sounding proyek Tol Getaci pada 13 Juli 2023, ada 2 investor asing yang berminat menggarap proyek bernilai sekitar Rp 37 triliun tersebut. Namun investor yang dimaksud adalah investor asal China dan bukan dari Malaysia.

Jejak PT UEM Group Berhad di Proyek Tol Getaci

Semula pemakarsa proyek adalah gabungan Jasa Marga dengan perusahaan BUMN asal Malaysia yakni UEM Group Berhad. Perusahaan kontruksi asal Malaysia itu, sebelumnya juga yang terlibat dalam pembangunan jalan Tol Cipali atau Tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116 kilometer.

UEM Group Berhad termasuk perusahaan jalan tol kelas atas di Malaysia. Mereka sudah membangun jalan tol di Malaysia sepanjang 1.000 kilometer.

Dalam pengembangan usahanya, mereka melebarkan sayap ke luar negeri yakni ke Indonesia dan India. Kedua negara ini dinilai saat itu dengan permintaan pembangunan jalan tol yang cukup tinggi.

Namun jika dilihat dari daftar pemrakarsa proyek jalan tol di Indonesia yang tercantum di BPJT Kementerian PUPR, proyek Tol Getaci tercatat pemrakarsanya adalah PT Jasa Mara dan PT Daya Mulya Turangga.

Baca Juga: KASUS Subang 2021, Akankah Polda Jabar Tetapkan Tersangka pada 18 Agustus? INI Daftar Kejanggalan Saksi Utama

Keterlibatan BUMN Karya asal Malaysia di proyek ini adalah saat proyek masih bernama Tol Cigatas yakni Cilenyi-Garut-Tasik. Namun dalam perkembangannya, proyek ini berubah menjadi Tol Getaci yakni Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap dengan rute yang berubah sama sekali dari Tol Cigatas.

Tol Cigatas rutenya bermula dari Cileunyi menuju Garut dan Tasikmalaya melalui rute Limbangan. Sementara Tol Getaci rutenya dari Gedebage- Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Cilacap, melalui rute selatan Garut tidak melalui rute Limbangan.

Itulah sebabnya, dalam lelang proyek Tol Getaci tidak ada nama PT UEM Group Berhad, justru yang ada PT Daya Mulia Turangga, yang tergabung dalam konsorsium pemenang lelang. Meski kemudian konsorsium itu sendiri dinyatakan bubar karena gagal memenuhi financial close dan memaksa proyek Tol Getaci dilakukan lelang ulang.

Bukan yang Pertama

Keterlibatan UEM Group Berhad di proyek jalan tol di Indonesia bukanlah yang pertama. Sebelum menjadi pemrakarsa proyek Tol Cigatas, mereka telah menggarap proyek jalan Tol Cipali (Cikopo Palimanan) sepanjang 116 kilometer.

Namun sayangnya, pada tahun 2019 mereka hengkang dari Tol Cikopo dan mengalihkan penguasaan konsesi Tol Cikopo kepada perusahaan asal Kanada, Canada Pension Plan Investment Board (CPPIB) yang bermitra dengan PT Astra Tol Nusantara.

Baca Juga: Unggah Demokrasi di Jabar, Ridwan Kamil Diprotes Soal Patung Soekarno dan Dago Elos

Pada tahun 2016, UEM Group Berhad usai menyelesaikan pembangunan Tol Cipali, berminat mendapatkan tender di dua proyek jalan tol lainnya yakni Batang-Semarang dan Pandaan-Malang.

Pada tahun itu juga berkembang wacana meneruskan jalur Tol Getaci hingga ke Solo, dengan menyambungkan Tol Getaci dengan Tol Cilacap-Yogjakarta-Solo, yang merupakan prakarsa dari UEM Group Berhad dan PT Daya Mulya Turangga.

Sultan Yogjakarta sendiri saat itu mengusulkan khusus ruas Yogjakarta-Solo dibangun elevated.

Pak Sultan mengusulkan khusus Yogya-Solo bagaimana kalau dibikin elevated. Pakai elevated tidak pakai pembebasan lahan,” katanya, seperti dikutip dari Solopos.com, Selasa (8/11/2016).

Kedua prakarsa saat itu tengah menyusun kajian feasibility study proyek ini. Namun, pembangunannya akan dilakukan secara bertahap dengan mendahulukan pelelangan Tol Getaci terlebih dahulu.***

Ingin mengetahui berita proyek Tol Getaci lainnya, pantau di Google News Desk Jabar. KLIK DI SINI

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah