Musim Kemarau dan Amankan Ketersediaan Air Baku, Ini Strategi Perumda Tirta Sukapura Tasikmalaya

- 15 Agustus 2023, 07:32 WIB
Direktur Perumda Air Minum Tirta Sukapura Tasikmalaya Dadih Abdul Hadi, SH., M.Sc
Direktur Perumda Air Minum Tirta Sukapura Tasikmalaya Dadih Abdul Hadi, SH., M.Sc /Dok. Perumda Air Minum Tirta Sukapura Tasikmalaya

DESKJABAR - BMKG melalui Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) A. Fachri Rajab menyebut bahwa Indonesia bersiap menghadapi dampak fenomena El Nino yang mengakibatkan musim kemarau lebih panjang dari biasanya.

"Di Indonesia, El Nino memberikan dampak pada kondisi lebih kering sehingga curah hujan berkurang, tutupan awan berkurang, dan suhu meningkat,"ucap Fachri beberapa waktu lalu.

 

Menyikapi hal itu, DeskJabar.com mencoba melakukan wawancara singkat dengan Direktur Perumda Air Minum Tirta Sukapura Tasikmalaya Dadih Abdul Hadi, SH., M.Sc di sela-sela acara syukuran HUT Perumda Air Minum Tirta Sukapura ke 48 beberapa waktu lalu terkait upaya lembaganya dalam menghadapi berbagai hal seperti menghadapi musim kemarau, bahan baku air, maintenance, hingga upaya penaciaran sumber mata air baru.

Seperti diketahui Perumda Air Minum Tirta Sukapura Tasikmalaya (dulu PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya) sejauh ini memasok kebutuhan air bagi puluhan ribu pelanggan baik untuk masyarakat Kabupaten Tasikmalaya maupun Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Perum PJI Tasikmalaya HEBOH, Bapak-bapak Berdaster Unjuk Kabisa Meriahkan Voli Agustusan HUT RI

Persiapan 

Menurut Dadih, Perumda Tirta Sukapura yang notabene BUMD milik Pemerintah Kab. Tasikmalaya yang salah satu konsen utamanya adalah pelayanan air kepada masyarakat jauh-jauh hari sudah menyiapkan berbagai upaya dan strategi termasuk melakukan koordinasi dengan stackholder terkait.

 

 

Dalam menghadapi musim kemarau, pihaknya telah melakukan komunikasi dan kerjasama dengan BPBD salah satunya dengan menyiapkan 2 unit mobil tangki. Nantinya masyarakat yang membutuhkan air bisa menghubungi pihaknya.

"Dibawah naungan BPBD, kami sudah berkoodinasi bahwa PDAM berperan dikondisi darurat ketika suplai air habis. Kami menyediakan armada tangki 2 unit berikut pasokan air bakunya," ujar Dadih.

"Bila konsumen perlu air, kami siap sedia," lanjutnya.

 Baca Juga: Kontestasi Pilgub Jabar 2024 Akan Seru, 3 Mantan Bupati dan 1 Mantan Wali Kota Akan Saling Jegal

Memelihara Sumber Air Baku

Saat ditanya bagaimana upaya mempertahankan sumber air baku dari mata air Cipondok yang merupakan penyuplai air terbesar dengan kapasitas produksi mencapai 367 l/dtk, pria ramah ini mengaku sudah melakukan langkah-langkah penting salah satunya dengan konservasi lingkungan.

"Sejauh ini kami telah melakukan konservasi area lingkungan dengan tidak boleh ada penebangan termasuk pemeliharaan area-area penangkap air," tuturnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga telah dan terus mencari sumber mata air lain meski tak mudah karena beberapa tempat kapasitas produksinyanya sangat kecil.

"Banyak (sumber air) di Kabupaten itu tapi kecil hanya 5 lt/dtk. Jadi, kalau diusahakan itu tidak memungkinkan (kecil) karena paling banyak untuk 50 rumah atau konsumen,"jelasnya.

 Baca Juga: UPDATE Proyek Tol Getaci, Pemkab Tasikmalaya Gigit Jari, Exit Tol Cineam dan Cisinga Hanya Sebatas Impian

Perluasan Jaringan

Saat diminta tanggapan terkait harapan Pemda. Kab Tasikmalaya yang ingin adanya perluasan jaringan pelayanan khususnya di Kabupaten Tasikmalaya, pihaknya mangaku siap karena pada dasarnya Perumda sebagai operator pelaksana teknis dan merupakan representasi pemda.

 

 

Meski begitu ia mengakui Perumda Tirta Sukapura saat ini sedang dalam fase masa kritis ketersediaan air baku sehingga pihaknya fokus pada beberapa hal penting diantaranya pertama mengamankan air baku dari keborosan pemakaian akibat kebocoran dan lainnya.

Kedua perluasan jaringan baik teknis perpipaan maupun jaringan cakupan pelayanan pelanggan dan ketiga sosialisasi ke masyarakat tentang pentingnya air melalui perpipaan yang kualitasnya sudah sesuai dengan standar kesehatan.

Langkah atau upaya itu terutama di jaringan perpipaan menurutnya selain perlu topangan air baku juga perlu investasi karena biayanya mahal.

 Baca Juga: Informasi Rumah Murah di Tasikmalaya: Ini Daftar 5 Perumahan Subsidi Harga Terjangkau, Simak Cara Memilikinya!

Kendala Geografis

Hal lainnya yang menjadi kendala terkait perluasan jaringan selain karena faktor kemampuan masyarakat juga karena medan geografis yang cukup sulit dan perlu biaya tinggi.

 Tidak mungkin semua bisa diakses (teknis)karena air kalau tidak didorong oleh pompa air tidak akan sampai. Sementara kalau pakai pompa dan listrik perlu biaya mahal," paparnya.

Lanjut Dadih, upaya perluasan jaringan yang yang bisa dilakukan Pemda bersama Kementerian PUPR saat ini adalah skema pemasangan gratis sekitar 1.500 sambungan setiap tahunnya.

"Semoga program ini tiap tahun ada dan itu perlu penyertaan modal," pungkasnya.***

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah