Harga Sayuran di Bandung Naik Tajam akibat Kemarau 2023, Pertanian Jangka Pendek Jadi Andalan

- 9 Agustus 2023, 05:55 WIB
Komoditas pertanian jenis hijauan sering naik harganya ketika musim kemarau, termasuk pada kemarau 2023.
Komoditas pertanian jenis hijauan sering naik harganya ketika musim kemarau, termasuk pada kemarau 2023. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Situasi harga sayuran di kawasan Bandung sering naik tajam akibat kemarau 2023 yang terasa sangat panas. Usaha pertanian tanaman umur pendek menjadi andalan petani di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, terutama jenis hijauan.

 

Beberapa petani di Kecamatan Ngamprah, dan Kec. Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 8 Agustus 2023, menunjukan komoditas sayuran hijauan beberapa kali mengalami naik harga secara tajam. Yang ditanam, umumnya sosin, selada, kangkung, bayam, dan sejenisnya.

Gambaran harga sayuran hijauan sedang fluktuasi tajam terjadi di utara Bandung. Namun fenomena harga menjadi cepat pula berubah, dimana harganya tiba-tiba menjadi turun banyak lagi. Kondisi ini membingungkan petani, walau mereka berhasil selamat panen pada kemarau 2023 ini.

Baca Juga: Ekspor Buah Mangga Asal Sumedang Seharusnya Sudah Bisa, Tetapi Terganjal Isu Pertanian Ini

Situasi di areal pertanian

Petani asal Cikawati, Tanimulya, Ngamprah, Uyeh (66) menyebutkan, dirinya panen sosis dibeli bandar Rp 20.000/kg. Tanaman-tanaman hijauan itu selamat dipanen 30 hari, sehingga cepat terjual. Begitu pula bayam dan kangkung, hasil panen harganya lebih mahal.

Hanya saja, katanya, komoditas yang dipanen itu sebelumnya masih memperoleh hujan pada Juli 2023 lalu. Namun pada Agustus 2023 sudah kering, tetapi tanaman sosin, kangkung, dan bayam masih sempat dipanen. Untuk menanam kembali pada Agustus 2023 ini, sifatnya “berjudi nasib”.

Walau demikian, rekannya, Aca (56) mengatakan, justru sedang memperoleh harga kurang baik ketika panen komoditas yang sama. Sebab, begitu panen, produksi hijauan sedang kembali banyak karena petani lain melakukan penanaman serupa.

 

Beberapa petani sudah kembali menanam sejak awal Agustus 2023, dengan harapan bisa panen pada September 2023. Pengairan sayuran masih bisa dilakukan untuk areal tanaman skala terbatas, seperti umumnya pada musim kemarau.

 Baca Juga: Harga Sedang Mahal, Panen Cengkeh 2023 di Utara Bandung Jadi Incaran Pencuri Hasil Pertanian

Gambaran harga sayuran naik tajam, tampaknya sesuai perkiraan Wakil Ketua I Asosiasi Pedagang Komoditas Agro (APKA) Jawa Barat, Muchlis Anwar, yang pada Juli 2023 memperkirakan gambaran pada musim kemarau Agustus 2023 dan September 2023.

Ia memprediksi harga sayuran akan naik tajam, tergantung jenis dan pasokan. Sebab, pada Agustus dan September 2023 memang dikenal sebagai puncak kemarau, namun untuk El Nino tahun 2023, sebagian wilayah mulai kesulitan air untuk penyiraman tanaman.

“Sayuran hijauan ini memiliki fenomena kebutuhan harian yang tinggi, apalagi sangat banyak pedagang makanan menggunakan, misalnya tukang mie bakso, mie ayam, nasi goreng, ” ujar Muchlis Anwar.

 

Kepala Balai Pengembangan Benih Kentang Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Juju Rukman mengatakan, memperhatikan untuk komoditas kentang dimana minat petani menanam sedang kurang ketika musim kemarau.

Kondisi ini umum terjadi ketika musim kemarau, terutama pada sentra produksi kentang seperti Pangalengan dan Garut, Jawa Barat. Persoalan cadangan pengairan areal tanaman yang menjadi kendala ketika musim kemarau, sehingga pengolahan tanam baru dilakukan lagi menjelang musim hujan. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah