Tak Kuasa Membendung Air Mata Kala Dibelai Nenek di Bogor Saat Safari Cinta, KDM: Ini Tangan Almarhum Ibu Saya

- 5 Agustus 2023, 17:13 WIB
Tak kuasa membendung air mata kala dibelai oleh Nenek di Bogor saat acara Safari Cinta, KDM mengatakan ini belaian tangan almarhum ibunya
Tak kuasa membendung air mata kala dibelai oleh Nenek di Bogor saat acara Safari Cinta, KDM mengatakan ini belaian tangan almarhum ibunya /

DESKJABAR - Kang Dedi Mulyadi (KDM) kembali menggelar acara Safari Cinta. Dan kali ini digelar di Lapangan King Abdul Azis, Desa Cimanggis, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Rupanya acara Safari Cinta yang digelar oleh Kang Dedi Mulyadi itu sukses mengobati kerinduan warga sekitar akan pagelaran seni budaya.

Menurut KDM, acara tersebut sebagai bagian dari perjuangan Prabowo Subianto dalam memenuhi kebutuhan warga akan hiburan.

Dedi Mulyadi juga menambahkan bahwa tugas pemerintah tidak hanya membangun infrastruktur tapi juga membawa kebahagiaan bagi warga.

“Pak Prabowo terus berjuang, berjuang, berjuang, urusan hasil biar rakyat yang menentukan. Nanti rakyat bisa melihat mana yang asli, mana yang imitasi, mana kosmetik, mana yang otentik,” ujar Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Kebakaran Pasar Sadang Serang, Pemkot Bandung Respon Cepat Siapkan Tempat Sementara

Di tengah berlangsungnya acara Dedi Mulyadi memanggil Mak Eni yang duduk di paling depan penonton.

Ternyata Mak Eni adalah seorang jompo dengan status janda ditinggal mati oleh suaminya.

Selama di panggung Mak Eni menceritakan kisahnya yang menikah tiga kali dalam hidupnya. Dari ketiga pernikahan itu ia memiliki enam orang anak yang saat ini sudah besar-besar dan hidup terpisah.

“Inilah tugas pemimpin mendengarkan curhat rakyat, bukan malah pemimpinnya yang curhat saja,” kata Dedi Mulyadi.

Kehidupan sehari-hari, Mak Eni bekerja sebagai tukang urut dan ikut menanam singkong juga pisang di kebun orang.

Ia melakukan hal tersebut karena tak mau ketergantungan pada bantuan orang lain termasuk anak-anaknya.

“Kalau dikasih sama anak-anak oleh saya disedekahkan kepada mereka yang lebih membutuhkan,” ucap Mak Eni yang bikin kagum KDM.

Baca Juga: Cerita Kades Cimari Ciamis Jelang HUT RI ke-78: Dari Gelar Aneka Lomba hingga Kisah Kampung Bendera

Dedi Mulyadi bertekad di kepemimpinan ke depan para jompo dan janda tua seperti Mak Eni harus memiliki jaminan kehidupan yang lebih baik. Sebab sosok seperti Mak Eni seharusnya dijamin oleh negeri.

“Inilah nasib rakyat kita di usia tua masih harus mencangkul tanam singkong, tanam pisang, tapi rakyat tidak pernah mengeluh. Tapi kalau pejabat tunjangannya telat ngeluh, uang perjalanan turun ngeluh, sementara rakyat punya daya juang yang tinggi,” ucap KDM.

Di akhir acara Dedi Mulyadi menyerahkan uang sebesar Rp.6 juta sebagai modal tambahan hidup Mak Eni.

KDM pun tak kuasa menahan tangis karena teringat dengan sosok almarhum ibunya, Karsiti. Ia menceritakan sejak ibunya meninggal bertekad untuk terus mencintai dan melindungi kaum perempuan yang sebaya dengan almarhum ibunya.

“Tugas negara adalah melindungi anak yatim dan jompo. Semoga mimpi itu bisa terwujud oleh pemimpin istimewa (Prabowo Subianto),” ucap KDM.

Baca Juga: Pendaftaran Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran IPB University Dibuka, Segera Daftar di Laman Resmi IPB

Tangis Kang Dedi Mulyadi pun kembali pecah saat dibelai dan dipeluk oleh Mak Eni. Ia menyebut belaian tersebut sama lembutnya dengan tangan almarhum ibunya.

“Tangan ibu ini adalah tangan yang indah di malam ini. Mengusap rambut saya, mengusap punggung saya, itu adalah tangan almarhum ibu saya. Siapapun di sini jangan pernah mengkhianati ibunya dan jangan pernah menyakiti, cintai dia, sayangi dia, insyaallah hidup akan mulia,” tutur Dedi Mulyadi. ***

Pantau berita-berita DeskJabar lainnya di GOOGLE NEWS.

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah