Di Ciwidey, Bandung, Asyiknya Tidur di Warung dengan Nuansa Seram

- 23 Juni 2023, 21:02 WIB
Suasana jalur warung kabut di Rancabalii, Ciwidey, Kabupaten Bandung, menjelang malam
Suasana jalur warung kabut di Rancabalii, Ciwidey, Kabupaten Bandung, menjelang malam /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Diantara sebagian orang ada yang memiliki hobi unik, yaitu menikmati suasana seram. Di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ada orang-orang wisata sengaja menikmati mencari suasana seram, dengan tidur pada warung di jalur sepi ke arah perbatasan Cianjur.

Suasana jalur Rancabali kawasan Ciwidey Kabupaten Bandung ke perbatasan Cianjur, diketahui memiliki pemandangan indah. Suasana itu dicoba dinikmati sejumlah orang pada malam hari, dengan menginap pada warung setempat, yang memperbolehkan orang tidur di situ.

Salah satu jalur yang dianggap horor tetapi mengasyikan, adalah di jalur sekitaran Warung Kabut pada kawasan perkebunan tehe di perbatasan Rancabali, Kabupaten Bandung dan Cianjur.

 Baca Juga: Apakah Hantu Bisa Menampakkan Diri Demi Konten ? Ustadz Muhammad Faizar Menerangkan

Suasana tidur dalam warung

Pada jalur itu, baik musim hujan maupun musim kemarau, selalu berkabut, sehingga muncul julukan ada warung disebut ‘warung kabut’. Tetapi justru di situlah keasyikan kawasan jalur warung kabut, dimana orang-orang menikmati suasana pemandangannya.

Nah, diantara orang-orang suka berkelana, ada juga yang sengara ingin merasakan tidur pada warung-warung di jalur itu. Tentu saja, mereka minta izin kepada pemilik warung, sambil bayar sewa tempat, sekaligus pesan makanan untuk semalaman.

Suasana warung-warung di tepi jalur warung kabut merupakan gubuk seadanya, menjadi tempat asyik bagi mereka menyukai hobi agak nyeleneh ini. Umumnya, orang-orang merasa seram tidur pada warung di jalur sangat sepi, gelap, dan berkabut malam hari, namun justru ada orang-orang menikmati.

Baca Juga: Benarkah Tali Pocong Tidak Dibuka, yang Meninggal Jadi Gentayangan Hantu Pocong ?

Menanti hantu muncul

Yang dinikmati, ada suasana malam hari temaram sepi tetapi hangat dalam warung, dengan penerangan seadanya. Namun karena kawasan perkebunan teh, sebenarnya sangat terasa dingin. Tetapi dengan masak air hangat dan makan seperti mie instan, menjadi suasana hangat.

Suasana malam terasa sangat hening, nyaris tidak ada kendaraan lewat sekitar di atas pukul 22.00 WIB. Tetapi di dalam gubuk warung, orang-orang asyik menikmati suasana, sambil ngobrol, ngopi, dan masak mie atau apa pun. Sesekali, obrolan menceritakan hantu.

Suasana tersebut misalnya dinikmati oleh orang-orang asal Bandung, Toni Irawan, Gagan, dan salah seorang rekannya yang keturunan Jerman. Suatu malam di jalur warung kabut, mereka menikmati suasana malam, dengan suasana terasa horor tetapi asyik.

Baca Juga: Ustadz Muhammad Faizar Serukan Hentikan Mitos Hantu Pocong Karena Menghina Syariat Islam

Sesekali, mereka mengintip keluar, melihat seperti apa suasana tengah malam. Yang ada hanya kabut putih yang menutupi jalan di sekitaran perkebunan teh. Muncul khayalan, dalam keadaan kabut tebal, muncul hantu tanpa kepala, setan pocong, atau kuntilanak, membuat suasana seram tapi asyik.

"Sebenarnya lebih seram jika ada hewan buas muncul, lalu menggedor-gedor pintu warung. Kalau hantu, sulit menampakan diri, jika ditunggu-tunggu," kata Toni Irawan. 

Tetapi karena hantu memang sulit nampak jika dinanti-nanti, karena itu hanya menjadi khayalan diantara orang-orang menikmati suasana di jalur warung kabut Rancabali. Esok paginya, mereka pun pulang ke Bandung dengan kenangan pengalaman mengasyikan. ***

 

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah