Pasar dengan tata letak yang menarik, desain yang menawan, dan pengalaman belanja yang menyenangkan dapat menarik wisatawan baik lokal maupun internasional.
Hal ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan mendorong pertumbuhan pariwisata di daerah tersebut.
“Tujuan tersebut juga bisa melibatkan aspek sosial, budaya, dan lingkungan yang lebih luas untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat secara menyeluruh,” paparnya.
Program revitalisasi ini tidak bisa ditunda karena sudah menjadi program pemerintah sehingga secepatnya sesuai dengan timeline akan segera dibangun.
“Adapun untuk masyarakat pedagang yang kontra sedang diupayakan langkah persuasif dan akan/sedang dimediasi, ” ungkap Bupati.
Dadang Supriatna pun memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bandung akan hadir dengan cara yang adil.
Di sisi lain, masih ada pedagang yang belum pindah, dan besar harapan agar mereka segera bergabung di Tempat Pedagang Berpindah Sementara (TPBS).
Sementara itu, sampai saat ini jumlah pedagang di Pasar Banjaran yang sudah mengambil kunci kios/los di TPBS untuk pedagang eksisting dan pedagang kaki lima (PKL) sebanyak 1.462 pedagang atau 90 persen pedagang, dari yang disediakan kios/los di TPBS sebanyak 1.690 unit. ***