Panen Pertanian Padi Jawa Barat Masih Tinggi Sampai Juni 2023

- 16 Mei 2023, 13:18 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum (baju putih) serta Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura  Jawa Barat, Dadan Hidayat pada panen raya pertanian padi di Gegesik, Cirebon, Senin, 15 Mei 2023.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum (baju putih) serta Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Dadan Hidayat pada panen raya pertanian padi di Gegesik, Cirebon, Senin, 15 Mei 2023. /Instagram @distanhortijabar

DESKJABAR – Perolehan panen pertanian padi di Jawa Barat diprediksi masih tinggi sampai Juni 2023. Jawa Barat diperhitungkan akan mencapai luas panen 892.821 hektar, walau sebenarnya sudah melewati puncak panen padi.

Melihat data perolehan dan prediksi dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Provinsi Jawa Barat, pada Selasa, 16 Mei 2023, perolehan panen pertanian padi di Jawa Barat pada Mei sampai Juni 2023, luasan masih lebih tinggi dibandingkan Februari 2023, tetapi di bawah Maret 2023.

Kepala Dinas DTPH Provinsi Jawa Barat, Dr Ir Dadan Hidayat, MSi, kepada DeskJabar, Selasa, 16 Mei 2023 menyebutkan, bahwa panen pertanian padi pada Mei dan Juni 2023 masih tinggi. Ditotalkan antara Mei dan Juni, masih akan diperoleh panen pada luasan areal 263.221 hektar.

Dok Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat

Baca Juga: Di Sumedang, Ubi Cilembu Dahulu Ukurannya Sangat Besar Hasil Pertanian Organik

Gambaran lapangan 

Namun disebutkan, secara produktivitas, panen pertanian padi 2023 Jawa Barat sebenarnya menurun dengan perbandingan Januari, Februari, April, Mei, dan Juni 2022. “Ini lebih disebabkan terjadi banjir, yang puncaknya terjadi Januari-Maret 2023,” ujar Dadan Hidayat.

dok Dinas Tanaman Pangan dan Hortilkultura Provinsi Jawa Barat

Sehari sebelumnya, pada Senin, 15 Mei 2023, dilakukan seremonial kegiatan "Panen Raya Padi" yang diselenggarakan di Desa Jagapura Kulon, Kecamatan Gresik, Kabupaten Cirebon. Acara itu dihadiri Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Jan Maringka, dan Kepala DTPH Jawa Barat Dadan Hidayat. 

Informasi dari Instagram @distanhortijabar, 15 Mei 2023 menyebutkan, pelaksanaan panen raya ini diselenggarakan dalam rangka peningkatan optimasi tugas dan fungsi Kementerian Pertanian dalam peningkatan produksi dan pengamanan ketersediaan beras di tingkat nasional.

Panen Raya yang diselengarakan di Kelompok Tani Sri Jaya ini berkisar 75 Ha luas hamparan panen dengan hasil produksi mencapai 457,5 ton dengan produktivitas mencapai 6,1 Ton/Ha.

Disela pelaksanaan panen juga dilakukan penandatanganan prasasti sebagai tanda pengesahan atas berdirinya Koorporasi Gesang dan pemberian bantuan benih & pupuk kepada kelompok tani Sri Jaya.

Semoga hasil panen ini di dapat menambah jumlah ketersediaan beras nasional di pertengahan tahun 2023.

Baca Juga: Pertanian Cabe Waspada Banyak Gagal Panen Terdampak Perubahan Iklim Kemarau 2023

Sensus pertanian

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono mengatakan, selama ini data sektor pertanian terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Ia mengklaim, sesuai tema tahun ini, sensus pertanian Indonesia terus berfolus pada kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.

Menurut dia, hasil sensus pertanian 2023 diharapkan dapat dijadikan landasam yang valid dalam perumusan kebijakan di bidang pertanian. Margo Yuwono menyampaikan keterangan itu  di hadapan Presiden Jokowi dalam pelaksanaan sensus pertanian 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 15 Mei 2023.

Margo mengatakan, sesuai jadwal sensus ini akan dilaksanakan pada 1 juni hingga 31 juli 2023 dan mencakup 7 sub sektor utama seperti tanaman pangan, hotikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan dan jasa pertanian.

Baca Juga: Tips Minapadi agar Aman dari Pencuri Ikan, Kombinasi Usaha Pertanian dan Perikanan

Diketahui, sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, pembangunan dan perekonomian indonesia, di mana saat Covid 19 dan ekonomi indonesia terkontraksi -2,07 persen, pertanian tetap tumbuh positif di angka 1,77 persen dan tahun 2021 tumbuh 1,87 persen.

Kemudian pada tahun 2022 tumbuh 2,25 persen dan memberikan kontribusi pada perekonomian nasional sebesar 12,40 persen. Disisi lain, sektor pertanian juga mampu menyerap 40,69 juta orang atau 29,36 persen tenaga kerja pada Februari 2023.

"Keberhasilan sektor pertanian 2023 ini tentu memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak. Secara khusus kami sampaikan terimakasih kepada kementerian pertanian atas dukungan dan kolaborasi yang sangat baik hingga saat ini," katanya melalui siaran pers dari Kementerian Pertanian.

Margo menambahkan, tujuan utama sensus ini adalah menyediakan data terkait kondisi pertanian Indonesia secara komprehensif sampai wilayah terkecil dengan metode by name by addres. Selanjutnya, data tersebut dapat digunakan sebagai acuan targeting program pemerintah di bidang pertanian. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x