Pohon Asem di Majalengka, Kini Jadi Penghasilan Rejeki Jatuhan Bagi Warga

- 1 Mei 2023, 12:00 WIB
 Banyak warga Majalengka memperoleh penghasilan rejeki dari pohon asem memunguti dan menjual buah-buah asem yang berjatuhan. 17 characters left Tag Majalengkapohon asempenghasilanJawa Baratrejeki   Source liputan   Author Kodar Solihat   Topic    Allow Comment View in welcome page Schedule
Banyak warga Majalengka memperoleh penghasilan rejeki dari pohon asem memunguti dan menjual buah-buah asem yang berjatuhan. 17 characters left Tag Majalengkapohon asempenghasilanJawa Baratrejeki Source liputan Author Kodar Solihat Topic Allow Comment View in welcome page Schedule /Kodar Solihat/DeskJabar.com

Kegiatan mencari buah asem berjatuhan, kini menjadi sesuatu yang mengasyikan bagi warga Majalengka, misalnya di jalur Panyingkiran dan Cigasong karena masih cukup banyak pohon asem. Lain halnya di perkotaan Majalengka, pohon-pohon asem kini sudah jarang, tampaknya sudah ditebagi.

Yang iseng-iseng mencari buah asem jatuhan, ada orang dewasa maupun anak-anak. Tetapi belum ada kabar, diantara mereka sampai bertengkar berebut buah asem jatuhan, dan tampaknya tidak berniat memetiknya langsung dari pohon asem karena merupakan fasilitas umum peneduh lingkungan.

 Baca Juga: Pohon Waru di Majalengka dan Sumedang Ada Manfaat Lingkungan, Kesehatan, dan Ekonomi

Pernah menjadi kultur di Majalengka

Salah seorang warga Desa Tenjolayar, Cigasong, Agus, yang sehari-harinya guru SMP, di Majalengka, kepada Deskjabar.com, Senin, 1 Mei 2023 menyebutkan, bahwa produksi minuman gulas sedang populer sejak setahun terakhir di Majalengka. Produksi minuman gula asem dilakukan di Cirebon secara usaha rumahan.

Disebutkan, di Majalengka mengalami dampak perubahan iklim menjadi panas, dimana minuman gula asem menjadi penyegar. Ada pun minuman gula asem, merupakan kultur lama masyarakat di Majalengka, dimana dahulu sering menjadi minuman yang selalu dibuat di rumah-rumah.

“Sampai tahun 1980-an, minuman gula asam menjadi semacam sirop yang segar dan sehat bagi masyarakat Majalengka. Tetapi sejak banyak serbuan minuman sirop buatan pabrikan tahun 1990-an, kultur membuat minuman gula asam menjadi terlupakan,” kenang Agus.

 Baca Juga: Apakah Hantu Bisa Menampakkan Diri Demi Konten ? Ustadz Muhammad Faizar Menerangkan

Cerita horror pohon asem