“Ketika di dalam rumah, rata-rata orang merasa tegang, walau berkumpul di tengah rumah, ada yang berselimut sarung di kamar, dsb. Mereka rata-rata takut rumahnya diketok arwah orang meninggal dunia yang baru saja dikubur,” kenang Undang, sambil tersenyum-senyum.
Tetapi, katanya, walau besoknya kemudian gempar banyak orang menceritakan didatangi hantu gentayangan. Namun saat bersamaa, beberapa rumah mengalami kejadian kemalingan, misalnya radio, ternak, ayam peliharaan, dsb.
Baca Juga: Ustadz Muhammad Faizar Serukan Hentikan Mitos Hantu Pocong Karena Menghina Syariat Islam
Kejadian dibalik isu hantu gentayangan
Namun lama-kelamaan, kata Undang, warga kemudian sadar, maraknya isu gentayangan, ternyata disebarkan para orang jahat sebagai modus untuk mencuri. Sebab, ketika warga ramai-ramai di dalam rumah, situasi sekitar menjadi nyaris tidak ada orang, sehingga para maling leluasa bergerak.
Ada cerita pula, ketika zaman penembak misterius tahun 1983-1985, isu hantu gentayangan pun berangsur tidak terdengar lagi. Belum diketahui, aparakah diantara mayat para penjahat yang ditembak misterius yang ditemukan dalam karung itu termasuk penyebar isu hantu gentayangan atau bukan.
"Penyebab lainnya, ada sejumlah oknum berupaya menyesatkan akidah umat Islam, sehingga tetap percaya kebiasan zaman animisme. Melalui cerita tentang hantu, oknum-oknum itu berharap kepercayaan zaman animisme lestari dengan dalih Nusantara," kata Undang. ***