Isu Hantu Gentayangan di Sumedang dan Bandung, Dahulu dan Kini, Ini Perbedaan Tujuan

- 24 April 2023, 10:46 WIB
Sebagian orang masih percaya isu hantu gentayangan, termasuk di Sumedang dan Bandung, Jawa Barat. Ada perbedaan tujuan isu hantu gentayangan
Sebagian orang masih percaya isu hantu gentayangan, termasuk di Sumedang dan Bandung, Jawa Barat. Ada perbedaan tujuan isu hantu gentayangan /Kodar Solihat/DeskJabar.com

DESKJABAR – Sampai kini, diantara sebagian orang masih percaya isu hantu gentayangan, termasuk di Sumedang dan Bandung, Jawa Barat. Ada perbedaan tujuan isu hantu gentayangan, antara zaman dahulu dan kini.

Pada masa kini, isu atau cerita horror soal hantu, diketahui lebih banyak muncul pada konten YouTube, TikTok, menyusul film era horror (1977 sampai sekarang). Bahkan, tampilan “hantu” kini merupakan salah satu cara orang mengamen.

Namun pada zaman dahulu, tepatnya tahun 1970-an, isu hantu gentayangan pernah marak di lingkungan warga, termasuk di Sumedang dan Bandung. Pada masa itu, isu hantu gentayangan dilatarbelakangi dua tujuan oleh orang menyebarkan.

 Baca Juga: Apakah Hantu Bisa Menampakkan Diri Demi Konten ? Ustadz Muhammad Faizar Menerangkan

Cerita hantu gentayangan zaman dahulu

Beberapa masyarakat senior di Kecamatan Tanjungsari, Sumedang, pada Senin, 24 April 2023, dalam obrolan silaturahmi, mengenang suasana zaman dahulu dan mengamati dengan fenomena zaman sekarang.

Salah satu cerita obrolan kenangan zaman dahulu, adalah pernah marak isu hantu gentayangan di lingkungan pemukiman warga. Biasanya, isu hantu gentayangan muncul pasca ada warga yang meninggal, apalagi kondisinya tidak wajar.

Disebutkan, isu hantu gentayangan pernah marak pada sekitar tahun 1975-1979 atau mungkin sampai 1980. Di Sumedang, terutama daerah perkampungan, bahkan di Bandung sekalipun pernah marak isu hantu gentayangan.

 Baca Juga: Di Cirebon, Balapan Liar Saat Ramadhan, Diganggu Hantu Gentayangan Pembalap

Beberapa warga senior di Desa Margajaya, Kecamatan Tanjungsari, bercerita, antara tahun 1975-1979, seringkali situasi sejumlah kampung selama sepekan terasa mencekam pada malam hari. Ini terutama jika ada orang meninggal tidak wajar, kemudian muncul isu hantu gentayangan.

Warga Desa Margajaya, Undang (78) dan Apih (76) mengenang, ketika ada orang meninggal lalu selesai dikuburkan, malam hari kemudian terasa mencekam. Esok harinya, ramai orang

Diceritakan, biasanya situasi mencekam terjadi selama sepekan berturut-turut. Hampir setiap malam, ada cerita warga secara berkeliling didatangi arwah orang meninggal tidak wajar, ada yang isunya muncul di sumur, di ruang tamu, nongol di jendela, dsb.

Baca Juga: Benarkah Tali Pocong Tidak Dibuka, yang Meninggal Jadi Gentayangan Hantu Pocong ?

Suasana ketika marak isu hantu gentayangan

Ketika muncul isu hantu gentayangan, orang-orang sejak maghrib langsung menutup diri di rumahnya masing-masing. Rumah-rumah penduduk umumnya masih berupa rumah panggung bilik, namun ada beberapa rumah permanen peninggalan zaman kolonial Belanda.

“Ketika di dalam rumah, rata-rata orang merasa tegang, walau berkumpul di tengah rumah, ada yang berselimut sarung di kamar, dsb. Mereka rata-rata takut rumahnya diketok arwah orang meninggal dunia yang baru saja dikubur,” kenang Undang, sambil tersenyum-senyum.

Tetapi, katanya, walau besoknya kemudian gempar banyak orang menceritakan didatangi hantu gentayangan. Namun saat bersamaa, beberapa rumah mengalami kejadian kemalingan, misalnya radio, ternak, ayam peliharaan, dsb.

Baca Juga: Ustadz Muhammad Faizar Serukan Hentikan Mitos Hantu Pocong Karena Menghina Syariat Islam

Kejadian dibalik isu hantu gentayangan

Namun lama-kelamaan, kata Undang, warga kemudian sadar, maraknya isu gentayangan, ternyata disebarkan para orang jahat sebagai modus untuk mencuri. Sebab, ketika warga ramai-ramai di dalam rumah, situasi sekitar menjadi nyaris tidak ada orang, sehingga para maling leluasa bergerak.

Ada cerita pula, ketika zaman penembak misterius tahun 1983-1985, isu hantu gentayangan pun berangsur tidak terdengar lagi. Belum diketahui, aparakah diantara mayat para penjahat yang ditembak misterius yang ditemukan dalam karung itu termasuk penyebar isu hantu gentayangan atau bukan.

"Penyebab lainnya, ada sejumlah oknum berupaya menyesatkan akidah umat Islam, sehingga tetap percaya kebiasan zaman animisme. Melalui cerita tentang hantu, oknum-oknum itu berharap kepercayaan zaman animisme lestari dengan dalih Nusantara," kata Undang. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah