Network
DESKJABAR - Kedatangan para pemudik untuk berlebaran ke daerah asalnya tak dipungkiri dapat menaikan perekonomian sebuah daerah.
Mereka (pemudik) yang notabene bekerja atau beraktivitas diluar kota saat hendak pulang kampung secara ekonomi umumnya telah menyiapkan bekal yang cukup selama tinggal di daerahnya.
Selama di kampung halamannya para pemudik biasanya cukup loyal membelanjakan uangnya baik untuk belanja, berwisata, kulineran, hiburan, berbagi pada saudara hingga tetangga dan sosial lainnya.
Penyedia jasa wisata sepeda cinta di Taman Raflesia Alun alun Ciamis Jawa Barat termasuk salah satu yang merasakan dampak ekonomi dari kedatangan para pemudik lebaran 1444 H kali ini.
Yanto pemilik sepeda cinta salah satunya. Menurutnya, setiap mendekati Hari Raya Idul Fitri omzetnya selalu naik karena banyaknya pemudik yang pulang kampung.
Yanto mengaku omzetnya naik hingga puluhan persen dari hari hari biasa. Ia mulai beroprasi usai ashar hingga pukul 22.00WIB.
"Alhamdulillah omzet saya naik hingga 30 persen dari hari biasanya," ujarnya pada DeskJabar, Kamis, 20 April 2023 malam.
Menurut Yanto, jasa sewa sepeda cinta untuk satu kali putaran mengelilingi Taman Raflesia dikenakan tarif Rp30 ribu.
Salah seorang penyewa sepeda cinta Rizki asal Garut Jawa Barat mengaku senang menaiki sepeda cinta bareng ibu serta dua kakak dan ponakannya. Meski sampai berkeringat dirinya merasa bahagia dan puas termasuk tak keberatan degan tarif yang harus ia bayar.
"Saya dan keluarga senang bisa naik sepeda cinta. Tarif tak masalah yang penting bahagia. Pokoknya mantap," ujarnya sambil mengacungkan dua jempol tangannya.
Baca Juga: MUDIK Lebaran Mau Bawa Oleh-Oleh Khas Sumedang? Di Rest Area Tol Cisumdawu Ada Produk UMKM Unggulan
Sementara pengunjung lain Reza warga asal Depok, Jawa Barat juga mengaku senang bisa merasakan sensasi salah satu ikon Alun alun Ciamis bareng istri beserta kedua putrinya malam itu.
Menurut Reza sepeda cinta bentuknya unik karena menyerupai kendaraan roda empat seperti VW ada musik dan bisa dikayuh bareng bareng.
"Alhamdulillah anak anak pada senang naik sepeda cinta yang tampak unik ini mas," ucap Reza.
Reza pun sempat bertanya balik ke DeskJabar seputar revitalisasi Alun alun Ciamis dan Taman Raflesia. Dia berharap usai revitalisasi ruang publik warga Tatar Galuh Ciamis itu makin bagus, nyaman dan ramah bagi pengunjung.
Kenapa disebut Sepeda Cinta
Disebut sepeda cinta tentu ada cerita dibalik penamannya. Salah satu ikon Alun alun Ciamis itu beroperasi sejak tahun 2015 dan hingga kini kehadirannya cukup diminati berbagai kalangan dewasa, orang tua, anak anak terlebih pasangan kawula muda.
"Disebut sepeda cinta karena awalnya digemari muda mudi atau pasangan kekasih meski pada akhirnya semua kalangan menyukainya sehingga di wilayah Ciamis menyebutnya sepeda cinta," ujar Yono salah satu pemilik sepeda cinta pada Deskjabar beebrapa waktu lalu.
Sepeda cinta adalah alat angkut sederhana yang berjalan dengan cara dikayuh seperti layaknya sepeda. Namun agar lebih menarik bentuknya kemudian dimodifikasi menyerupai kendaraan roda empat menyerupai kendaraan asal Jerman Volkswagen (VW) seperti VW Kodok, combi dan jenis model lainnya seperti clasic, dan royal class.
Tak cukup itu, sepeda cinta juga telah dilengkapi kemudi, rem tangan, empat kayuhan, aneka lampu led warna warni, musik, dan mampu mengangkut 4 sampai 6 penumpang.
Nah, bagi Anda dan keluarga yang kebetulan pulang mudik lebaran ke Kota Ciamis tak ada salahnya mencoba salah satu ikon khas Alun alun Ciamis ini.***
