LELANG Ulang Proyek Tol Getaci Dinilai Hal Biasa, Ridwan Kamil: Daripada Mangkrak

- 22 Februari 2023, 07:30 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menilai lelang ulang tol Getaci adalah hal biasa dari pada proyek mangkrak
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menilai lelang ulang tol Getaci adalah hal biasa dari pada proyek mangkrak /Instagram @jasamarga.getaci/

DESKJABAR – Gubernur Jabar Ridwan Kamil menilai bahwa lelang ulang dalam sebuah proyek konstruksi adalah hal biasa daripada proyek berpotensi mangkrak. Apalagi Kementerian PUPR sebelumnya menyatakan peserta lelang ulang tol Getaci pada April 2023 akan diperketat dan skema kerjasama dilakukan perubahan dari unsolicited menjadi solicited.

Menurut Ridwan Kamil, proses lelang ulang adalah hal biasa sebagai upaya pemerintah untuk mendapatkan pelaksana yang terbaik dalam pembangunan tol Getaci yang akan membentang sepanjang 206,65 kilometer.

Baca Juga: GUBERNUR Jabar Pastikan Proyek Tol Getaci Berlanjut, 2 Tahun ke Depan Sudah Tembus Tasikmalaya

Apalagi proyek tol Getaci yang akan membentang dari Gedebage-Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Patimuan-Cilacap tersebut merupakan proyek tol termahal karena menghabiskan anggaran sebesar Rp 56 triliun, dan akan menjadi calon jalan tol terpanjang di Indonesia.

Lelang ulang di proyek tol Getaci sendiri bukanlah yang pertama, karena sebelumnya di proyek tol Batang-Semarang yang membentang sejauh 75 kilometer juga pernah mengalami nasib yang sama, setelah pembangunannya mangkrak dalam beberapa tahun.

Sementara itu, Staf Khusus (Stafsus) III BUMN Arya Sinulingga mengemukakan bahwa dalam upaya mempercepat proses pembangunan tolol Getaci, tidak hanya perusahaan murni swasta, namun BUMN karya yang sehat juga diperbolehkan ikut  lelang ulang Tol Getaci.

Investor tak Meyakinkan Pemerintah Jangan Memaksakan

Sementara itu seusai meresmikan Creative Center Dadaha di Kota Tasikmalaya, Selasa 21 Februari 2023, Gubernu Jabar Ridwan Kamil mengatakan bahwa terjadinya lelang ulang di proyek tol Getaci adalah hal biasa.

Menurutnya, lelang ulang dalam proyek konstruksi dinilai sebagai hal lumrah sebagai upaya pemerintah untuk mendapatkan pelaksana yang terbaik.

"Kalau investor tidak meyakinkan, walau pun jumlahnya banyak, negara tidak boleh memaksakan pilihan yang nanti tidak visible," kata Gubernur.

Justru menurutnya, langkah lelang ulang dinilai lebih baik jika ternyata proyek pembangunannya dianggap berisiko mangkrak. Menurutnya, memaksakan pelaksana yang meragukan atau tidak memenuhi syarat mekanisme lelang, dianggap berisiko mangkraknya pelaksanaan pembangunan.

"Dari pada nanti mogok beneran, lebih baik lelang diulang," kata Ridwan Kamil.

Ternyata tol Getaci bukanlah satu-satunya proyek pembangunan jalan tol yang harus dilakukan lelang ulang. Proyek pembangunan tol Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer juga akhirnya bisa berlanjut setelah dilakukan lelang ulang.

Mengutip dari laman batangkab.go.id,  tol Batang-Semarang harus menjalani proses lelang ulang. Bedanya, jika tol Getaci dilakukan lelang ulang saat pembangunan konstruksi belum dilakukan. Sedangkan tol Batang-Semarang, lelang ulang dilakukan di tengah jalan karena proyeknya mangkrak atau terbengkalai.

Baca Juga: Update Info : Semua Korban Kecelakaan Helikopter Rombongan Kapolda Jambi Berhasil Dievakuasi

Tol yang menghubungkan Kabupaten Batang dengan Semarang, Jawa Tengah itu  merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa yang akan menghubungkan Merak, Banten hingga Banyuwangi, Jawa Timur.

Tol Batang-Semarang awalnya dipegang oleh BUJT PT Marga Setia Puritama. Perusahaan ini dimiliki oleh PT Intsia Persada Permai sebesar 40%, PT Banyuwen Permatasari 55%, dan PT Karya Terampil Mandiri 5%.

Dalam perjalannya, pada tahun 2008, PT Bakrie Toll Road mengambil alih 65% kepemilikan saham dari PT Marga Setia Puritama, namun akhirnya keluar dan melepas seluruh sahamnya pada tahun 2011.

Akibatnya terjadinya kepemilikan,konsesi atau hak pengelolaan atas ruas tol Batang-Semarang dicabut dari PT Marga Setia Purnama. Pencabutan dilakukan karena investor dianggap sudah lalai dalam memberikan jaminan tanda komitmen mereka untuk melanjutkan proyek yang sudah mangkrak bertahun-tahun.

BUMN Sehat

Sementara itu terkait proses lelang ulang tol Getaci, Staf Khusus (Stafsus) III BUMN Arya Sinulingga mengemukakan bahwa dalam upaya mempercepat proses pembangunannya,selain swasta pihaknya juga mempersilakan BUMN Karya yang sehat untuk ikut lelang proyek tol Getaci.

"Silakan kalau mereka mau ikut, sambil melihat kondisi keuangan dan kesehatan korporasi masing-masing BUMN," kata Arya kepada wartawan di Jakarta, Jumat 17 Februari 2023.

Dengan diperbolehkan BUMN-BUMN Karya untuk mengkuti lelang ulang, diprediksi peserta lelang ulang Tol Getaci akan semakin banyak.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, PT Waskita Karya salahsatu investor yang tergabung dalam konsorsium pengusahaan Tol Getaci tiba-tiba mengundurkan diri. Hal itu telah membuat jadwal pengerjaan konstruksi jalan Tol Getaci pun menjadi molor dari yang direncanakan akan mulai dikerjakan awal tahun 2023.

Baca Juga: Cara Mengoperasikan Sepeda Listrik Beam dan Testimoni Pengguna, Netizen: Pindahkan Beam ke Dalam KRB

Status proyek Tol Getaci menjadi default karena tidak berhasil mendapatkan financial close dari konsorsium, sehingga secara kontrak selesai atau putus dan harus dilelang kembali atau lelang ulang.

Sementara Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian mengemukakan, guna mempercepat proyek tol Getaci, Kementerian PUPR juga merubah skema kerjasama dari skema unsolicited menjadi solicited atau proyek atas prakarsa pemerintah.Dengan perubahan skema ini maka tahapan perencanaan proyek akan berlangsung lebih ringkas.

Selain itu, menurutnya agar tidak terulang kejadian konsorsium pemenang tender yang bubar karena gagal mencapai financial close, maka kepesertaan lelang tol Getaci juga diperketat, dalam hal dukungan pendanaannya. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x