Network
"Saya tidak pernah konflik dengan siapapun, dengan Pak UU tidak. Pede (percaya diri) banget kan Wakil Gubernur saya, karena saya memberikan ruang ruang kerja, anggaran yang membuat wakil saya itu merasa nyaman, mudah-mudahan keharmonisan Pak Gub dan Pak Wagub terjaga. Ini mudah-mudahan jadi contoh di level kota dan kabupaten," bebernya.
Ridwan Kamil sebelum bergabung dengan Partai Golkar, digadang gadang menjadi salah satu calon Presiden atau calon Wakil Presiden pada periode Pemilihan Presiden 2024.
Hitung hitungannya ketika Kang Emil bertarung di tingkat pusat, maka Jawa Barat akan kosong ditinggalkan, artinya peluang untuk maju menjadi calon Gubernur Jabar, siapapun bisa berpeluang menang.
Hal tersebut berdasar karena bila Ridwan Kamil masih bercokol dan maju pada periode kedua dan menjadi calon Gubernur Jabar, maka akan dipastikan tak ada lawan. Karena Ridwan Kamil masih dominan.
Namun ternyata Kang Emil memilih bergabung ke Partai Golkar dan menjadi Wakil Ketua Umum P Golkar.
Berdasarkan hitungan di Partai Golkar, rasanya Kang Emil tertutup peluangnya untuk maju ke pusat menjadi calon presiden atau wakil presiden, mengingat Ketua Umum P Golkar Airlangga Hartarto sudah dari awal menyatakan bahwa Menko Perekonomian tersebut calon presiden dari P Golkar.
Tentu saja Ridwan Kamil menjadi tersendak jalannya untuk bertarung di pusat, sehingga banyak memprediksi Kang Emil akan kembali menjadi Gubernur Jabar periode ke2.
Memang sempat ramai wacana Kang Emil juga akan bertarung menjadi Gubernur DKI, peluangnya memang bisa saja namun hal tersebut masih dalam hitung hitungan diatas kertas mengingat hasil pemilu legislatif akan menentukannya.
Bila Golkar di DKI dominan maka bisa saja Kang Emil dicalonkan menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, namun kalau memang dirasa kurang dan malah suaranya kecil maka dipastikan Ridwan Kamil akan kembali bertarung di Jawa Barat.***
