DESKJABAR - Pembangunan Masjid Al Jabbar beralamat di Jalan Cimencrang Gedebage Kota Bandung sudah selesai dibangun dan juga sudah diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Namun, sayangnya melahirkan polemik menjadi buah bibir para netizen karena diduga menyisakan banyak persoalan, diantaranya dugaan pelanggaran dalam proses pembangunan Masjid Al Jabbar Bandung itu sendiri, yaitu, dugaan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
Pegiat Anti Korupsi menyoroti hal ini. Koordinator Beyond Anti Korupsi, Dedi Haryadi meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan audit anggaran megaproyek Masjid Al Jabbar Bandung yang pembangunannya sudah dimulai sejak pemerintahan Gubernur Jawa Barat sebelumnya, yakni, Ahmad Heryawan.
"Pertama, kami mendesak untuk melakukan audit secara keseluruhan pembangunan. Saya minta kepada BPK secara spesifik untuk melakukan audit proyek yang multiyears ini," tegas Dedi Haryadi saat dikonfirmasi, Rabu, 8 Februari 2023.
Baca Juga: Perubahan Nama Kabupaten Ciamis Menjadi Kabupaten Galuh Terus digulirkan, Begini Persyaratannya
Kemudian, dalam waktu dekat pihaknya juga akan segera melakukan laporan ke penegak hukum dalam hal ini ke Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait dugaan pelanggaran korupsi, kolusi dan nepotisme dalam pembangunan Masjid Al Jabbar ini, termasuk juga dugaan kebohongan publik oleh Gubernur Ridwan Kamil.
"(Selain meminta audit BPK) kami juga punya rencana untuk melaporkan ini ke penegak hukum untuk di tindak lanjuti lebih jauh," tegasnya.