Pada musim menjelang kemarau, biasanya sebagian petani beralih daru bertanam padi menjadi menanam jagung.
Jagung biasanya dipanen ketika musim kemarau, pada umur 3,5 bulan, terutama jagung manis. Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung termasuk kawasan sentra produksi jagung manis.
Tetapi karena resiko dimangsa tikus, maka petani yang daerahnya rawan hama tikus, lebih suka panen dalam bentuk baby corn.
Baca Juga: Gerbang Tol Getaci di Banyuresmi, Garut, Wisata Situ Bagendit, Penghasil Jagung, dan Tukang Cukur
Gambaran kebutuhan jagung baby corn
Karena produksinya menjadi lebih sedikit bobotnya dalam suatu luasan areal bertanam jagung, maka jagung baby corn jelas lebih mahal harganya per kilogram.
Wakil Ketua II Asosiasi Pedagang Komoditas Agro (APKA) Jawa Barat, Bambang Satrijadi, menyebutkan, bahwa perdagangan dan produksi jagung baby corn boleh dikatakan seluruhnya adalah produk lokal.
“Baby corn tergolong komoditas yang sangat cepat laku di pasaran. Sebab para pembelinya tergolong kebutuhan cepat untuk memasak saat itu juga,” ujarnya kepada DeskJabar.com. ***