Seorang wanita yang menunggui lokasi batu vagina di hutan Cikawung itu mengatakan, mereka yang melakukan pesugihan di batu perwadonan itu, kebanyakan ingin memperoleh pengasihan untuk berdagang dan menjadi tenaga kerja di luar negeri.
“Kebanyakan wanita, tetapi ada juga kaum pria,” ujar wanita itu kepada Kang Weka.
Pada video sebelumnya, wanita itu juga pernah menceritakan, bahwa batu vagina itu sempat dihancurkan sebagian atasnya oleh mahasiswa, agar tidak lagi dijadikan ritual pesugihan.
Namun wanita itu juga mengatakan, tidak lama kemudian mahasiswa itu malah meninggal dunia. ***