Network
DESKJABAR – Dirjen Bina Marga memastikan bahwa pembangunan tol Getaci atau Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap akan tetap dimulai pada tahun 2023, meski belum ada pengumuman pemenang lelang ulang proyek tersebut.
Rencananya titik awal tol Getaci akan berupa Junction Gedebage yang berada di kilometer 151 tol Purbaleunyi atau Purwakarta-Bandung-Cileunyi.
Pembangunan junction Gedebage sendiri nantinya akan semakin membuat semarak kawasan ini, karena dalam rencana tata ruang Kota Bandung, kawasan ini tengah dirancang menjadi kawasan penting baik bagi Kota Bandung maupun Jawa Barat.
Kawasan Gedebage akan menjadi metropolitan baru sebagai kawasan Pusat Pemerintahan Pemprov Jabar dan pusat kota Bandung kedua setelah alun-alun di kawasan jalan Asia Afrika.
Jika tol Getaci sudah rampung kawasan ini akan semakin menambah jumlah pengunjung yang akan datang ke kawasan ini.
<H2>Junction Gedebage Titik Awal Tol Getaci</H2>
Dirjen Bina Marga sudah mengatakan bahwa salah satu dari 12 tol yang ditargetkan akan rampung dan beroperasi pada tahun 2024 adalah tol Getaci sepanjang 45 kilometer.
Itu artinya tahun depan pembangunan tol Getaci seksi 1 ruas Gedebage –Garut utara sejauh 45,2 kilometer akan ramoung dan beroperasi.
Mengutip YouTube Sawah Ndeso, titik nol tol Getaci akan dibangun di kawasan Gedebage yang nantinya dinamakan junction Gedebage.
Junction Gedebage letaknya berada di kilometer 151 tol Purbaleunyi dan lokasinya sekitar 5 kilometer berada di arah barat Junction Cileunyi yang saat ini sudah beroperasi. Kedua junction ini berada di ruas tol Purbaleunyi.
Nantinya, junction Gedebage menurut laman pu.go.id, akan menghubungkan 3 uas jalan tol yakni tol Purbaleunyi yang membentang dari barat ke timur, tol dalam kota Bandung atau atau Bandung Intra Urban Toll Road ( BIUTR ) ker arah utara, dan tol Getaci ke arah selatan.
Saat ini beberapa ruas yang akan menjadi bagian dari Junction Gedebage pembangunannya sudah dimulai, termasuk meneruskan penyelesaian exit tol Gedebage di kilometer 149 tol Purbaleunyi.
Baca Juga: MENTERI PUPR Basuki Hadimuljono Akhirnya Buka Suara Tentang Perkembangan Lelang Ulang Tol Getaci
Sebenarnya exit tol ini sudah selesai sejak 6 tahun lalu sebelum jalur rel elevated Kereta Cepat Bandung Jakarta dibangun. Namun karena baru terbangun sekitar 2 kilometer, maka sampai sekarang belum difungsikan.
Sejalan dengan rampungnya pembangunan Mesjid Raya Al Jabbar, keberadaan stadion GBLA, serta segera beroperasinya Stadiun Kereta Cepat Tegalluar, exit tol Gedebage dikebut untuk diselesaikan dan diharapkan pada Juni atau Juli sudah berperasi.
Ruas lain yang akan menjadi bagian dari Junction Gedebage segera dimulai pembangunannya adalah jalan akses ke Stasiun Tegalluar yang juga akan melintang di atas tol Purbaleunyi serta di bawah jalur elevated kereta cepat.
Pasca kunjungan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ke Stasiun Tegalluar pada Senin 30 Januari 2023, perataan lahan untuk pembangunan jalan akses di dekat stasiun Tegalluar sudah dimulai.
Perencanaan pengembangan kawasan Gedebage memang sudah lama disiapkan baik oleh Kota Badung maupun oleh Pemprov Jabar.
Guna mendukung pengembangan kawasan Gedebage, Pemkot Bandung sejak tahun 2020 sudah merevisi Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), dengan mencantumkan kawasan Gedebage jadi pusat kota kedua Kota Bandung.
Dalam revisi perda RTRW ini, diatur mengenai perubahan pembangunan di kawasan Gedebage. Dengan mempertimbangkan kondisi eksisting di kawasan Gedebage, perda RTRW dirubah untuk mengakomodir perubahan dan kebutuhan sesuai perogram pemprov dan pemerintah pusat.
Salah satu dari implementasi RTRW kawasan Gedebage, Pemkot Bandung telah membangun kolam retensi Rancabolang, untuk mengatasi banjir di wilayah Gedebage. Kola mini sudah diresmikan Walikota Bandung Yana Mulyana pada 14 Desember 2022.
Baca Juga: Antisipasi Kemarau dan Panen Kopi 2023 di KBB, Embung Air Disiapkan untuk Perkebunan
Terkait pengembangan kawasan Gedebage, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pernah mengatakan bahwa Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung yang juga tidak jauh dari kawasan Gedebage, akan menjadi pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat .
Menurutnya,Ibu Kota Jabar tetap Kota Bandung, namun pusat pemerintahan di Tegalluar.
Pemindahan pusat pemerintahan Jabar, menurut Ridwan Kamil, yang akan disatukan dengan pusat pertumbuhan ekonomi baru. Tegalluar pun akan berubah menjadi metropolitan baru atau pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat.
Tegalluar bersaing dengan Kota Raya Walini (Cikalongwetang, Kabupaten Bandung Barat) dan Kecamatan Kertajati (Kabupaten Majalengka) untuk menjadi pusat pemerintahan Jabar yang baru.
Namun, Tegalluar memiliki keunggulan yaitu memiliki Stasiun Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung atau Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Gubernur juga melihat keunggulan lain dari kawasan ini yakni akses jalan Tol dan dekat dengan Stadion GBLA serta Masjid Terapung Al-Jabbar di Gedebage. Tegalluar memang bertetangga dengan Gedebage, hanya terpisahkan jalan Tol Purbaleunyi.
“Potensi Tegalluar bagus karena simpulnya di situ. Hendak ke Cisumdawu di situ, ke Jakarta, Tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya), kereta cepat juga di situ. Jadi kawasan ini sangat strategis. Dari situ ke Stadion GBLA juga tinggal menyeberang, ke Masjid Al Jabbar cuma lima menit,” kata Ridwan Kamil.***
