DESKJABAR – Kombinasi cuaca awal tahun 2023 yang hujan diselingi cerah secara cepat di kawasan KBB (Kabupaten Bandung Barat), Jawa Barat membuat banyak tanaman kopi sudah berbunga.
Diketahui, daerah Jawa Barat kini sudah kembali dikenal sebagai penghasil kopi besar di Indonesia, terutama jenis arabika.
Kawasan KBB yang berada di utara maupun di selatan Bandung, dikenal sebagai sentra perkebunan kopi arabika berkualitas tinggi dan cita rasa kopi Preanger.
Baca Juga: Wisata Kopi di KBB, Tujuan Asyik di Bandung Barat, Bisa Roasting di Perkebunan
Bunga kopi jadi obyek fotografi
Diantara sejumlah masyarakat Bandung yang mengenal tanaman kopi, memanfaatkan kesempatan mengunjungi kebun-kebun kopi yang sedang berbunga.
Tujuannya, untuk fotografi sambil menikmati menghirup wanginya bunga kopi.
Bunga tanaman kopi memiliki rupa warna putih dan kecil-kecil, sepintas mirip bunga melati. Bunga kopi masih mekar selama beberapa hari, namun kemudian layu dan berproses menjadi buah.
Baca Juga: Berkebun Kopi Kurang Menarik Lagi, Pekebun di Perhutani Kawasan Bandung Beralih ke Wisata Hutan
Salah seorang fungsional Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Moch. Sopian Ansori, yang dikonfirmasi DeskJabar, Selasa, 31 Januari 2023 membenarkan, bahwa saat ini banyak tanaman kopi di kawasan KBB sudah berbunga.
Soal perkebunan kopi di kawasan Bandung Barat yang sudah menjadi tujuan wisata, dicontohkan ada di Desa Mekarwangi Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Soal musim berbunga tanaman kopi saat itu, disebutkan, tanaman-tanaman kopi di KBB mulai banyak yang berbunga sejak Desember 2022.
Baca Juga: Manfaat Teh Putih Bagi Kesehatan, di Bogor Diminati Orang Timur Tengah Saat Wisata Perkebunan
Diketahui, kemudian tanaman-tanaman kopi lainnya juga ikut berbunga saling menyusul sampai selang 1-2 bulan kemudian.
Jika dihitung awal tahun 2023, diperkirakan sampai Februari masih banyak pohon kopi yang berbunga.
Prediksi produksi kopi kawasan Bandung 2023
Ketika ditanya soal prediksi produksi kopi Jawa Barat pada tahun 2023, Moch. Sopian Ansori menduga kemungkinan lebih rendah dibanding musim 2022.
“Sebab, terjadi perubahan iklim dengan curah hujan tinggi, ditambah kurangnya pemupukan, serta kurangnya pemangkasan,” ujarnya.
Ketika curah hujan tinggi, biasanya banyak bunga tanaman kopi yang sudah mekar menjadi rontok kembali.
Baca Juga: Nasib Perkebunan Teh Rakyat di Purwakarta Menjelang Kematian ? Macet Keuangan Jadi Penyebab
Bunga kopi jadi aroma nostalgia romantis
Misalnya, Yani Heryani, karyawati Bank BCA Cabang Matraman Jakarta, ketika menghirup wangi bunga tanaman kopi, selalu teringat suasana romantis pada kampusnya dahulu di Sumedang.
“Wah kalau teringat wangi bunga kopi tercium pada malam hari, jadi terkenang suasana dahulu,” ujarnya.
Sebab, pada kampus fakultas pertanian tersebut sampai kini masih banyak pohon kopi aneka jenis. ***