Pertama kali dibangun Hotel Salak The Heritage dekat Istana Kepresidenan
Hotel Salak The Heritage dekat Istana Kepresiden, dibangun pada awal tahun 1900-an dan diberinama Bellevue-Dibbets Hotel, dan dikatagorikan sebagai hotel untuk kelompok elit Istana dan dimiliki oleh keluarga Istana.
Awalnya hotel ini milik seorang pria Belanda yang memiliki hubungan keluarga dengan Gubernur Jendral Hindia Belanda.
Dan berfungsi sebagai tempat istirahat, tinggal, juga berfungsi sebagai tempat pertemuan para pengusaha pertanian dan pengurus dan sfat pemerintahan.
Hotel Salak The Heritage Dijadikan Markas Tentara Jepang
Pada saat penjajahan Jepang dari tahun 1942 hingga 1945, hotel ini yang saat itu memiliki 54 kamar dijadikan markas Kempeitai (Polisi Militer) Jepang.
Asal muasal nama Hotel Salak The Heritage
Seiring dengan Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, mempengaruhi Hotel Bellevue-Dibbets, sehingga pada tahun 1948 namanya berubah menjadi Hotel Salak.
Perubahan nama menjadi Hotel Salak pada tahun 1948, karena letak posisi hotel ini berada di kaki Gunung Salak.
Renovasi Hotel Salak The Heritage sesuai SK Mendagri
Sejak 2 September 1991, Hotel Salak The Heritage menghentikan sementara operasinya, untuk dilakukan pembangunan kembali (Renovasi).