Terungkap, Masjid Al Jabbar di Awal Pendirian Dipicu oleh Bobotoh Persib Bandung, Ini Kata Ahmad Heryawan

- 29 Desember 2022, 15:35 WIB
Mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan buka rahasia, Masjid Al Jabbar untuk Bobotoh Persib.
Mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan buka rahasia, Masjid Al Jabbar untuk Bobotoh Persib. /bandungprov.go.id/

DESKJABAR - Masjid Al Jabbar bakal diresmikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, besok Jumat 30 Desember 2022. Ternyata alasan didirikannya masjid megah ini ada kaitannya dengan Bobotoh Persib Bandung.

Fakta tersebut diungkapkan mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan yang memang menjadi salah satu pihak yang berpengaruh dalam dibangunnya Masjid Al Jabbar.

Bobotoh Persib, katanya, menjadi salah satu alasan dirinya yang saat itu menjadi Gubernur Jabar memilih Gedebage sebagai lokasi Masjid Raya Al Jabbar tersebut.

Ahmad Heryawan menilai sangat pantas Jawa Barat memiliki sebuah masjid yang sangat besar yang mewakili jumlah penduduk muslim di Jabar.

Baca Juga: Lokasi dan Peresmian Masjid Al Jabbar Bandung, Manajer Proyek Ungkap Keanehan Kontruksi MASJID Al JABBAR

Makanya, ia sangat bersyukur saat mengetahui pembangunan Masjid Al Jabbar akan segera diresmikan. Karena dalam proses pembangunannya masjid yang didirikan di atas kolam retensi Bandung timur ini mengurs tenaga, pikiran, juga anggaran yang besar.

Jadi masjid teramai jemaahnya

Ia berharap, Masjid Raya Al Jabbar akan benar-benar mewakili sebagai masjid terbesar di Jawa Barat. "Juga menjadi masjid teramai jemaahnya sesuai dengan jumlah penduduknya yang terpadat," tambahnya.

"Masjid ini menjadi simbol pembangunan manusia seutuhnya bagi masa depan Jawa Barat," tuturnya.

Persembahan untuk Bobotoh Persib Bandung
Ahmad Heryawan pun mengisahkan gagasan awal didirikannya Masjd Al Jabbar di Gedebage Kota Bandung.

Pertama, katanya, dipicu oleh begitu banyak masjid megah yang membuatnya takjub saat melaksanakan kunjungan kerja ke sejumlah provinsi di Indonesia. Salah satunya masjid besar di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Juga: Masjid Al Jabbar Diresmikan Besok, Penuh dengan Ornamen Rumit Menakjubkan: INI DETAILNYA

Lantas, dalam benaknya terpikir untuk merenovasi Masjid Raya Bandung di kawasan Alun-alun Bandung. Akan tetapi sulit dilaksanakan karena lokasinya yang sudah padat dan lahan yang sudah sempit.

Maka dicarilah lokasi yang layak. "Kita mencari lokasi baru yang layak untuk masjid besar yang mewakili jumlah penduduk Jabar. Itu tekad saya," ungkapnya.

Ia juga termotivasi dengan fakta gubernur sebelumnya R. Nuriana banyak membangun masjid dengan biaya "iuran" masyarakat Jabar. Ia pun kian ingin membangun masjid yang akan menjadi simbol Jabar dan dapat dikenang masyarakat sepanjang masa.

Satu lagi pemicu yang juga kuat memotivasi adalah ribuan Bobotoh Persib Bandung menurutnya pasti kesulitan mencari masjid untuk salat usai menonton bola di Stadion Gelora Bandung Lautan Api alias GBLA. Maka, dipilihlah kawasan Gedebage yang tidak terlalu jauh dari stadion bola.

Baca Juga: HARI INI Gubernur Jabar Pimpin Operasi Semut Mengerahkan 1000 Orang di Masjid Al Jabbar

"Kalau Persib main, bobotoh salatnya di mana," ujarnya di laman jabarprov.go,id, Kamis 29 Desember 2022.

Oleh karena itu dipilih lahan yang jaraknya hanya 500 meter dari stadion," tuturnya.

Sulit mewujudkan karena beberapa kendala

Pada tahun 2016, ia mulai mengajukan program pembangunan Masjid Al Jabbar. Saat itu ia berdikusi dengan Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung ketika itu, dan memintanya untuk membuat desain masjid. Masjid didesain harus nyaman bagi jamaah dengan konsep wisata berbasis masjid.

Namun nyatanya sulit sekali mewujudkan rencana pembangunan masjid ini. Baru di tahun 2017, diadakan peletakkan batu pertama.

Kendala pertama adalah anggaran yang sangat besar banyak dipermasalahkan, karena pembangunan ini dianggap bukan prioritas.

Padahal menurutnya, penganggaran bisa dilakukan multi years, sama seperti besarnya anggaran untuk BOS (pendidikan), perbaikan jalan, bahkan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang bisa disediakan.

“Dengan berbagai argumen dan perencanaan matang, hambatan akhirnya bisa diatasi dengan baik,” ujar Heryawan.

Kendala berikutnya adalah masalah pembebasan lahan. Harga tanah kian mahal, sehingga memerlukan waktu pembebasan sekitar dua tahun. Selain itu muncul masalah dalam penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). "Wajar, karena lahan dan bangunan yang sangat besar memerlukan ketelitian ekstra."

Hambatan selanjutnya adalah gagalnya tender pertama di awal tahun 2017. Baru pada akhir 2017 tender pembangunan diselesaikan, dan dimulai pembangunan Al Jabbar, hingga akhirnya akan diresmikan 30 Desember 2022.

Ahmad Heryawan mengaku pada peletakan batu pertama, tangannya sampai bergetar tatkala membayangkan akan ada masjid besar dengan kemampuan menampung 30.000 jamaah di dalam, bahkan bisa 50.000-an jemaah jika ditambah saf-saf di pelataran masjid.

"Ini sangat luar biasa," urainya menutup pembicaraan.***.

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: jabarprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah