DESKJABAR - Para korban gempa Cianjur M 5,6 yang kehilangan rumahnya akan segera direlokasi di hunian tetap (huntap) tahan gempa atau Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) yang tahan gempa bumi.
Sesuai dengan apa yang dikatakan Bupati Cianjur Herman Suherman belum lama ini, pemerintah daerah menyiapkan lahan relokasi untuk korban gempa yang rumahnya rusak berat dan tak dapat dihuni lagi.
Sekarang ini para korban gempa Cianjur M 5,6 masih tinggal di tenda-tenda darurat yang didirikan oleh bebagai instansi pemerintah, swasta, LSM, ormas, maupun para dermawan lainnya.
Berdasarkan pantauan DeskJabar, sebagian pengungsi menempati tenda-tenda yang kurang layak karena kurang ventilasi, atau bahkan terlalu terbuka sehingga angin dan nyamuk bisa bebas masuk.
Belum lagi jika hujan turun deras, banyak tenda yang bocor, padahal di dalamnya tak hanya dihuni oleh orang dewasa tetapi juga bayi, anak-anak dan lansia yang rentan sakit.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Basuki Hadimuldjono meninjau lokasi pembangunan huntap, Sabtu 3 Desember 2022. Keduanya didampingi Bupati Cianjur Herman Suherman.
Pembangunan huntap tahap pertama dilaksanakan di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, tepatnya di belakang kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cianjur.
Pembangunan huntap itu dilakukan di atas lahan seluas 2,5 hektar yang telah disiapkan Pemerintah Kabupaten Cianjur.
Sebanyak 200 Rumah Instan Sederhana Sehat atau Risha dibangun dengan struktur tahan gempa bumi.
Baca Juga: TASIKMALAYA Diguncang Gempa Magnitudo 2 Lebih, Gempa Terkini 2 Menit Lalu, Warga ke Luar Rumah
Berdasarkan laman Instagram @bnpb_indonesia, rumah tahan gempa tersebut selain di Cilaku, juga akan disiapkan di lahan Mande seluas 30 hektar.
Pengukuran dan penyiapan lahan di Mande untuk pembangunan huntap bagi korban gempa Cianjur M 5,6 dilakukan hari ini, Minggu 4 Desember 2022.***