“Tidak heran jika gempa Cianjur dengan kedalaman dangkal ini kaya akan frekuensi tinggi sehingga menimbulkan guncangan yang besar, hingga menciptakan kerusakan yang parah,” papar Daryono.
“Karakter gempa kerak dangkal dengan frekuensi tinggi ini akan banyak menimbulkan kerusakan karena guncangan tanah yang dibangkitkan sangat kuat,” ujarnya menambahkan.
Gempa kerak dangkal, kata Daryono, kedalamannya umumnya berkisar 1-30 kilometer. Di Jawa Barat, zona sumber gempa ini cukup banyak, seperti Sesar Cimandiri, Sesar Baribis, Sesar Citarik, Sesar Cipamingkis, Sesar Lembang, dan Sesar Cirata.
Jumlah korban
Sementara itu dalam keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Kamis 24 November 2022, jumlah korban meninggal mencapai 272 jiwa.
Pada kamis kemarin tim penyelamat berhasil mengevakuasi satu jenasah Ibu Nining (64).
Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangan persnya di Pendopo Cianjur, mengatakan bahwa dari 272 korban tewas, 165 jenazah di antaranya sudah teridentifikasi identitasnya.
Sehingga, kata dia, masih ada 107 jenazah yang identitasnya masih diverifikasi.