DESKJABAR - Jalan Tol Getaci (Gedebage, Tasikmalaya, Cilacap) lewat Garut merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020, tentang Percepatan PSN.
Tol Getaci melintasi dua provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat sepanjang 171,40 kilometer (km) dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 35,25 km dengan total panjang 206,65 km.
Dikutip dari situs resmi Kementerian PUPR, jika sudah selesai dibangun nanti, jalan Tol Getaci yang memerlukan dana investasi sebesar Rp56 triliun ini akan menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia.
Tol Getaci terdiri dari 4 seksi yakni Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara (45,20 km), seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya (50,32 km), seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan (76,78 km), dan seksi 4 Patimuan-Cilacap (34,35 km).
Pembangunan jalan Tol Getaci tebagi dalam dua tahap. Tahap 1 Gedebage-Garut-Tasikmalaya rencananya akan mulai dibangun pada akhir tahun 2022 ini dan selesai di tahun 2024.
Sementara untuk Tahap 2 yakni Tasikmalaya-Cilacap konstruksinya dimulai pada 2027 (jeda dulu selama 3 tahun) dan diagendakan akan selesai di 2029.
Namun rencana pengerjaan yang sudah diagendakan itu, belakangan mulai gonjang-ganjing. Tersiar kabar jika pengerjaan Tol Getaci Tahap 1 akan molor hingga tahun 2029.
Tentu saja, pembangunan Tol Getaci yang molor itu telah membuat masyarakat Priangan Timur (Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran) yang merasa kecewa.