DESKJABAR – Satu set lokomotif kereta cepat produksi China ternyata saat ini sudah ada di Depo, Tegalluar, Kabupaten Bandung.
Ketibaan satu set kereta cepat tersebut, sebagai persiapan uji coba kereta api cepat Bandung-Jakarta yang akan dilakukan pada November 2022.
Kereta Cepat yang akan melintas di jalur Bandung-Jakarta diberi nama Si Komodo Merah, karena motif bodi kereta ada warna merah memanjang.
Kereta cepat yang ada di Bandung tersebut digadang-gadang sebagai kereta cepat generasi terbaru yang diproduksi di Qingdao, China.
Lalu seberapa canggih Si Komodo Merah Ini? Apakah benar kecanggihan kereta cepat ini seperti yang dibicarakan di media selama ini?
Uji coba kereta cepat Bandung-Jakarta akan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan KTT G20 yang akan berlangsung di Bali pada 15 dan 16 November 2022.
Ada dua set kereta cepat yang sudah ada di Depo Tegallluar saat ini yakni satu set Electric Multiple Unit (EMU) untuk kereta penumpang dan satu unit berupa Comprehensive Inspection Train (CIT) atau kereta inspeksi.
Kereta cepat yang dikirim ke Bandung digadang-gadang sebagai kereta canggih dengan kode produksi KCIC400AF. Kereta tersebut diproduksi oleh CRCC Qingdao Sifang Co.Ltd.
Sebelum dikirim ke Indonesia, kereta cepat tersebut sudah melewati static commissioning tes dan dynamic test
Kereta cepat tipe ini dikenal sebagai CR400AF yang mulai diproduksi pada Agustus 2016 dan diluncurkan pada 2017.
Produk tersebut merupakan generasi keempat kereta cepat atau Fuxing (peremajaan). Poduk ini sebagai peremajaan dari generasi sebelumnya, Hexie (Harmoni).
Kereta KCIC400AF memiliki life span lebih panjang, desain makin aerodinamis, lebih hemat energi, kabin lebih luas, minim getaran dan kedap suara, serta ada lebih dari 2.500 titik monitoring performa di kereta.
Teknologi yang terpasang di KCIC400AF merupakan bentuk kesuksesan transfer teknologi kereta api dunia seperti Siemens, Alstom, bombardier Transportation, dan Kawasaki Heavy Industries.
Kereta cepat tersebut berdesaisn futuristic, dan sejak diluncurkan 2017 telah digunakan melayani rute Beijing-Shanghai sejauh 1.318 km, yang ditempuh hanya 4 jam 18 menit.
Agar kereta cepat ini punya kemampuan keamanan sangat tinggi, sebuah perangkat bernama Disaster Monitoring Center (DMC) dan Disaster Monitoring Terminal (DMT) telah disiapkan.
Nantinya perangkat ini akan dihubungkan dengan puluhan sensor elektronik yang dipasang sepanjang lintasan dan bekerja secara otomatis memberikan informasi kepada perangkat tersebut.
Sensor ini akan memberikan data dan informasi kondisi cuaca realtime.
Bahkan perangkat DMC dan DMT terebut mampu mendeteksi getaran gempa, angin kencang, hujan deras, hingga sambaran petir.
Teknologi lain yang dibenamkan di kereta cepat tersebut kemampuannya mengantisipasi listrik padam di sepanjang jalur kereta cepat.
Sebuah system pembangkit listrik cadangan ditempatkan khusus di dalam kereta dan langsung menyala otomatis dan bekerja selama 120 menit ketika listrik padam di sepanjang jalur. ***