Network
DESKJABAR - Viral di media sosial tiang kereta cepat Jakarta Bandung roboh dan menimpa eskavator, Kamis 9 Desember 2021.
Dalam video yang beredar sebuah tiang atau pier kereta cepat Jakarta-Bandung itu sedang dirobohkan oleh tiga eskavator.
Eskavator atau mesin pengeruk adalah alat berat yang terdiri dari batang, tongkat, keranjang dan rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan digunakan untuk penggalian (akskavasi).
Baca Juga: Gunung Semeru dan Ramalan Jayabaya Pulau Jawa akan TERBELAH Dua 'Lagi', Ini Kata Denny Darko
Baca Juga: Cara Menerka Orang yang Mempunyai Khodam Pendamping, Lihatlah 5 Ciri-ciri Ini
Tak berapa lama, sebuah tiang atau pier kereta cepat Jakarta-Bandung itu pun seketika ambruk dan tampak menimpa eskavator yang ada dibawahnya.
Penggiat media sosia Nandang Burhanudin mengkomentari robohnya tiang kereta cepat Jakarta Bandung.
Dikutip DeskJabar.com dari Twitter, Nandang Burhanudin menilai bahwa pembongkaran tiang kereta cepat itu merupakan pekerjaan yang sia-sia.
Baca Juga: Cara Melihat Orang yang Memakai Ilmu Pelet, Inilah Ciri-cirinya
"Pekerjaan yang sia-sia," kata Nandang Burhanudin Kamis 9 Desember 2021.
Seperti diketahui, pembongkaran salah satu tiang atau pier kereta cepat Jakarta-Bandung itu dilakukan setelah adanya instruksi dari quality PT KCIC dan konsultan supervisi CDJO.
Pembongkaran itu dilakukan lantaran adanya pergeseran alignment yang menyebabkan tiang atau pier kereta cepat salah koordinat.
Baca Juga: Belum Ditemukan, Santri di Cianjur Terseret Gelombang saat Berenang di Pantai Apra
Baca Juga: Wow, Ternyata Rutin Minum Air Kelapa Bisa Bikin Awet Muda, Begini Penjelasan dr. Zaidul Akbar
Nandang Burhanudin tak mengetahui betul berapa banyak jumlah tiang atau pier yang dibongkar dan dibangun ulang itu.
Akan tetapi, ia menilai bahwa pembongkaran tersebut sangat disayangkan lantaran proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut menelan biaya hingga triliunan rupiah.
"Pembongkaran pier Kereta Cepat Indo-China (KCIC), konon katanya salah koordinat. Entah ada berapa titik pier yang dibongkar kerjaan triliunan Prestasi luar biasa," tegasnya.
Baca Juga: Ini yang Dilakukan DANU SUBANG Usai Dapat 100 PERTANYAAN dalam Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang
Seperti yang diberitakan, dikutip dari galajabar.pikiran-rakyat.com, Indonesia kini terancam terkena jebakan Cina melalui proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Jebakan Cina itu disampaikan secara detail oleh pengamat ekonomi, Bhima Yudhistira melalui kanal YouTube tvOneNews.
Jebakan Cina yang dimaksud Bhima Yudhistira itu berupa jebakan utang atau debt trap.
“Kereta Cepat Jakarta-Bandung terindikasi masuk ke dalam jebakan utang atau debt trap,” ujar Bhima Yudhistira, seperti dikutip Galajabar, Rabu, 8 Desember 2021.
Baca Juga: Ridwan Kamil Kecam Kasus Pemerkosaan 13 Santriwati di Lembaga Pendidikan Keagamaan di Kota Bandung
Menurut Bhima, jebakan Cina itu bisa dilihat dari perubahan sistem pendanaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Mulanya, kata Bhima, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung itu menggunakan skema pendanaan business to business.
Namun karena adanya indikasi dept trap, kini sistem pendanaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung langsung berubah menjadi skema pendanaan APBN.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Tuyul Tidak Mampu Mencuri Uang di ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
“Salah satu indikasinya adalah ini awalnya (proyek dengan skema) business to business kemudian menjadi pendanaan APBN dengan pembengkakan biaya yang sangat luar biasa,” ungkap Bhima.
Bhima menuturkan, jebakan Cina itu akan semakin nyata terlihat oleh rakyat Indonesia, apabila proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mengalami kenaikan biaya yang signifikan.***
