Muchlis Anwar mengatakan, dengan seringnya hujan besar pada bulan Agustus, sangat berdampak pada komoditas agro, terutama pada pertanian hortikultura.
“Ini mengakibatkan resiko busuk dan kehitam-hitaman pada biji tertentu, seperti cabe keriting atau cabe rawit, tomat, dsb,” ujar Muchlis Anwar.
Disebutkan, kondisinya pada wilayah pertanian di selatan Bandung, yaitu di Kabupaten Bandung, sudah terjadi bintik-bintik pada batang tanaman cabe.
Sementara itu, beberapa petani sayuran asal Pangalengan, Kabupaten Bandung, mengatakan, biasanya ketika cuaca panas tapi tiba-tiba hujan besar, membuat hasil panen menjadi busuk atau muncul ulat, seperti cabe, tomat, kol, dsb.
Bahkan, dikabarkan, petani di Bandung selatan yang mengusahakan komoditas cabe gendot, juga sering kembali mengalami serangan hama babi hutan.
Baca Juga: Ada Bantuan Uang Darurat PMK Ternak dari Kementerian Pertanian, Usaha Peternakan
Yang dimakan para babi hutan, adalah bagian akar tanaman cabe gendot, yang merupakan kesukaan hewan-hewan dimaksud.
Di Jawa Barat terdapat sejumlah sentra pertanian hortikultura sayuran, misalnya di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Garut, Cianjur, Sukabumi, Majalengka, serta sebagian Bogor.
Hujan yang kembali mengguyur Jawa Barat, selain di Bandung juga terjadi di Bogor dan beberapa tempat lainnya. Bahkan, hujan dan angin kencang terjadi pada malam hari.