Namun karena ada sementara warga yang menganggap pemuda desa itu kurang kreatif, justru menantang mereka.
Maka, seperti dikutip DeskJabar dari Antara, akhirnya mereka mewujudkan ide tersebut.
Mereka membuktikan eksistensinya kepada warga Desa Babakanicak.
"Banyak yang menganggap kami di sini kurang kreativitas," ujar Apep.
"Itu memecut semangat kami. Meskipun tinggal di kampung terpencil, pemuda dan warga di sini punya kreativitas," tambahnya.
Kata Apep, ide para pemuda ini mendapatkan dukungan dari sejumlah masyarakat yang rela menyumbang uang untuk membeli bahan bendera.
Mereka membeli bahan bendera sepanjang 90 meter.
"Proses pembuatannya hanya memakan waktu kurang dari satu hari," kata Apep.
Apep mengaku bangga dengan semangat gotong-royong masyarakat desanya.