Profil Lengkap Sungai Cimanuk Mulai dari Asal Nama, Lokasi Hulu hingga Debit dan Kualitas Air

- 17 Juli 2022, 11:12 WIB
Polisi meninjau jembatan di sekitar Sungai Cimanuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat
Polisi meninjau jembatan di sekitar Sungai Cimanuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat /ANTARA/HO-Humas Polda Jawa Barat/

DESKJABAR - Inilah profil lengkap Sungai Cimanuk yang airnya meluap dan menyebabkan banjir di Kabupaten Garut pada Jumat, 15 Juli 2022 . Kerusakan akibat banjir Sungai Cimanuk ini tersebar di lebih 20 desa di Kabupaten Garut.

Asal nama Sungai Cimanuk diambil dari kisah seorang warga yang berburu manuk (burung) dan tenggelam di lumpur hisap yang merupakan hulu Sungai Cimanuk. Lokasi lumpur hisap itu berada di Gunung Mandalagiri, Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut.

Karena tenggelam ketika berburu manuk (burung), maka sungai yang mengalir dari lumpur hisap itu kemudian dinamakan Cimanuk.

Cerita awal nama Sungai Cimanuk ini  tayang di YouTube Abah Mandalagiri pada 5 Maret 2021. Benar atau tidaknya wallohu alam.

Daam tayangan YouTube tersebut, diperlihatkan hulu Sungai Cimanuk yang hingga kini masih berupa lumpur hisap. Lebar lumpur hisap itu hanya sekitar 1,5 meter dan  tertutup oleh semak-semak yang cukup rimbun.

Lokasi hulu Sungai Cimanuk ini terletak di Gunung Mandalagiri, Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang. Tingginya sekitar 1.813 meter di atas permukaan laut, berjarak sekitar 22 km dari Ibu Kota Kabupaten Garut ke arah Selatan.

Baca Juga: Viral, Rekaman Video Pria Bunuh Diri Loncat ke Sungai Cimanuk Garut, Brus...! Begini Kondisi Pelaku Sekarang

Karena cukup tinggi, hawa di sekitar hulu Sungai Cimanuk ini terasa dingin.

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diunggah dalam menlhk.go.id  pada Desember 2019, menyebutkan,  Sungai Cimanuk mempunyai panjang sekitar 180 km.

Sungai ini mengalir dari Gunung Mandalagiri Kabupaten Garut dan bermuara di Laut Jawa di pantai Utara. Sungai ini melintasi Kabupaten Garut, Sumedang, Majalengka, Indramayu dan Cirebon dan merupakan sungai terpanjang kedua di Jawa Barat.

Sungai Cimanuk merupakan salah satu penopang utama sumber daya air di Jawa Barat. Sungai ini mampu menyediakan 2,2 miliar m3 air per tahun.

Paling kritis

Namun sayang, Kementerian LHK juga menyebutkan DAS Cimanuk merupakan DAS yang paling kritis.

Hal ini ditandai dengan fluktuasi debit pada saat musim kemarau dan musim hujan.

Baca Juga: Banjir Bandang Garut, 2000 Rumah Terkena Musibah, Bupati Rudy: Belanja Tidak Terduga Tersedia 60M

Pada musim kemarau, air di Sungai Cimanuk sangat surut sehingga menyebabkan kekeringan di sejumlah lahan pertanian.

Sementara pada musim hujan air sangat melimpah sehingga sering berubah menjadi bencana banjir seperti yang terjadi sekarang di Garut.

Sementara itu, berdasarkan hasil uji kualitas air yang pernah dilakukan, air Sungai Cimanuk juga dikategorikan buruk. Hal ini terjadi karena:

Baca Juga: Banjir Garut pun Menghanyutkan Pabrik Tahu dan Sapi, BNPB Rilis Daftar 20 Desa Terdampak dan Lokasi Pengungsi

  1. Membawa zat padat terlarut dengan kadar yang tinggi sebagai indikasi adanya erosi lahan di DAS.
  2. Kandungan COD dan BOD melebihi baku mutu yang disyaratkan.
  3. Kandungan Phosfat (PO4) dan Chlorida (Cl) melebihi baku mutu yang disyaratkan, kemungkinan akibat limbah pertanian dan perkebunan.
  4. Hampir seluruh aliran sungai tercemar sulfat (SO4), sulfida (H2S), besi (Fe), mangaan (Mn) dan seng (Zn) dengan kadar berlebihan.

Itulah profil lengkap Sungai Cimanuk yang saat ini tengah mengamuk dan menyebabkan banyak kerusakan di Kabupaten Garut.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Berbagai Sumber menlhk.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah