Network
DESKJABAR -Yosef Hidayah saksi kasus pembunuh ibu dan anak di Subang membuat pengakuan tentang Danu.
Yosef antara lain mengaku mencurigai saksi Danu.
Namun ia mencurigai Danu dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang bukan karena menyimpan rasa buruk sangka.
Ia juga menyatakan curiga kepada Danu bukan berarti menuduh.
"Saya hanya mencurigai saja karena sebelum terjadi tragedi, Danu bersama Wahyu, Opik dan Kosasih tertangkap basah sedang berlumpul di sekolah," kata Yosef Hidayah kepada Deskjabar Jumat 8 Juli 2022.
Saat itu, 3 hari sebelum terjadi peristiwa Danu kepergok berkumpul berempat di sekolah dan seketika itu juga mereka diam tidak mengeluarkan kata kata.
"Waktu saya menghampirinya mereka mendadak diam, entah apa yang diobrolkan namun yang pasti saat saya datang seketika itu juga sunyi" tuturnya.
Saat itu, kata Yosef Hidayah, mereka kepergok di tanggal 15 Agustus 2021 sekitar pukul 10.30 atau pukul 11.00 WIB.
Kemudian, tambahnya, mereka berempat ditanya ada apa kumpul kumpul. Gimana keadaan sekolah, aman tidak.
"Mereka menjawab tidak ada apa apa, sekolah aman," ucap Yosef Hidayah menirukan jawaban keempat orang saat dipergokinya.
Kemudian tambahnya, sekitar pukul 15.00 WIB saat berniat pergi main golf bersama mamahnya (almarhun Tuti Suhartini), Yoris, Yanti dan cucu yaitu Neng Gia.
Berangkat ke Poltak lapangan golf, namun sesaat sebelum berangkat tiba tiba datang Danu dan Opik menggunakan motor Opik.
Baca Juga: Arti Mimpi Tentang Ular, Pertanda Kabar Baik atau Buruk, Jangan Diabaikan
Saat mobil Alphard warna hitam keluar, Danu dan Opik terlihat berniat keluar lagi menggunakan motor Danu dan saat itu sempat ditanya.
Namun sebelumnya Opik menyimpan motor miliknya di garis mobil setelah mobill Alphard hitam keluar.
"Terus ditanya. Nu, mau kemana. Danu menjawab ke Sagalaherang. Dan saya tanya lagi, mau cari siswa. Saat itu Danu diam tidak menjawab," ucap Yosef Hidayah.
Anehnya lagi, tambahnya, saat Danu datang malam malam ke rumah Ciseuti sekitar pukul 10 lebih.
Baca Juga: Inilah Profil Pesantren Shiddiqiyyah Jombang di EMIS Kemenag, yang Izin Operasionalnya Dicabut
"Nah ketika ditanya oleh penyidik kepolisian Danu tidak mengakuinya datang ke rumah Ciseuti malam malam," imbuhnya.
Kemudian setelah tiga kali ditanya terus terusan Danu akhirnya mengakui datang ke rumah Ciseuti malam malam.
"Danu mengakui kebohongannya itu, yang sebelumnya tidak mengakui namun akhirnya mengakui datang malam malam," tuturnya.
Hanya saja ada ucapan Danu yang menyebutkan saat pergi ke Sagalaherang menemui pak Iwan untuk mencari siswa dan ketemu sama dia (pak Iwan).
Namun saat ditanya ke Iwan, kata Yosef Hidayah, ternyata dia (Iwan) tidak bertemu bahkan Iwan mengelak tidak mengetahui nomer HP Danu.
"Di situ jelas Danu berbelit belit dan banyak bohongnya," tuturnya lagi.***
