Network
DESKJABAR - RSUD Soekardjo Tasikmalaya terancam bangkrut, operasional pelayanan kesehatan pasien terhambat akibat Pemkot Tasikmalaya memiliki utang Rp 15 Miliar ke rumah sakit tersebut.
Selain Pemkot, Pemkab Tasikmalaya juga punya utang namun lebih sedikit yakni Rp 4,6 Miliar. Sehingga total utang dua daerah itu ke RSUD Soekardjo, hampir Rp 20 miliar.
“Utang tersebut bekas dana kesejahteraan sosial atau biaya pasien warga Taskmalaya ke RSUD Soekardjo, dengan menggunakan keterangan tidak mampu”, kata Undang Sudrajat, Ketua Dewan Pengawas RSUD Soekardjo,.Minggu 3 Juni 2022 di Kota Tasikmalaya.
Undang menjelaskan, utang sebesar Rp 20 Miliar itu ke RSUD Soekardjo itu, merupakan akumulasi dari tahun 2021 hingga Juni 2022 tahun ini.
Baca Juga: Rekomendasi 12 Tempat Bakso Favorit Enak, Lezat di Tasikmalaya Lengkap dengan Alamat dan Jam Buka
Pada tahun 2021, utang Pemkot Tasikmalaya sebesar Rp 8,4 Miliar, sedangkan Pemkab Tasikmalaya di tahun yang sama sebesar Rp 2,4 Miliar.
“Untuk pembayaran utang tersebut tidak ada kepastian sehingga menyebabkan operasional RSUD Soekardjo kelimpungan, " ujar Undang.
Mirisnya kata Undang, pada tahun 2022 ini Pemkot Tasikmalaya tidak menganggarkan biaya tersebut. Sementara, warga berobat menggunakan keterangan tidak mampu sampai sekarang terus berjalan.
Atas kondisi itu, Undang Sudrajat berharap ada perhatian, baik dari eksekutif maupun legislatif. Pertama, berapa batasan anggaran untuk dana kesejahteraan sosial ini.
Kedua, ada kepastian pembayaran utang tersebut. Kalau tidak RSUD Soekardjo bisa bangkrut, sebab beban biaya akan semakin besar, tapi pemasukan minim.
