DESKJABAR – Kampung Naga merupakan salah satu kampung yang masih memegang erat teguh budaya adat leluhurnya.
Kesederhanaan Kampung Naga terlihat dari tidak adanya teknologi dikarenakan tidak ada aliran listrik.
Kampung yang berlokasi di Desa Neglasari, Salawu Kabupaten Tasikmalaya ini berada di perbatasan Tasikmalaya-Garut.
Menurut penduduk setempat Kampung Naga merupakan singkatan dari Kampung Naga-wir artinya sebuah perkampungan yang berada di gawir. Gawir sendiri merupakan bahasa Sunda yang berarti di pinggir tebing.
Menurut penduduk lainnya, Kampung Naga berarti sebuah perkampungan yang seperti Naga karena berada di tempat tersembunyi dan dikelilingi oleh alam seperti hutan dan sungai.
Dikutip dari kanal YouTube Kimbul Channel yang berjudul “Fakta Misteri Kampung Naga”, yang dirilis pada 12 Januari 2021. Menurut versi sejarah, awal mula berdirinya Kampung Naga adalah berawal pada masa kewalian Syekh Syarif Hidayatulloh (Sunan Gunung Jati) dan seorang Abdinya bernama Sembah Dalem Singaparna.
Sunan Gunung Jati dibantu oleh Abdinya, Sembah Dalem Singaparna bertugas menyebarkan agama Islam ke arah barat Desa Neglasari.
Sembah Dalem Singaparna merupakan orang yang mendirikan Kampung Naga, sampai saat ini masyarakat di Kampung Naga sangat menghormati nenek moyang mereka yaitu Sembah Dalem Singaparna.