Network
DESKJABAR -Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat mengeluarkan edaran berisi seruan kepada umat muslim khususnua di Jawa Barat untuk melaksanakan sholat ghaib untuk Emmeril.
Ini dilakukan karena lebih dari sepekan, anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz yang hanyut di Sungai Aare, Swiss, belum juga ditemukan.
Sebelumnya MUI Jawa Barat berkordinasi dengan pihak keluarga Ridwan Kamil terkait pelaksanaan sholat ghaib tersebut.
Shalat ghaib akan dilaksanakan pada Jumat, 3 Juni 2022 di mesjid atau mushola. Bisa dilakukan sebelum atau sesudah shalat Jumat.
Seruan ini juga menyusul pernyataan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Swiss.
Pihak otoritas setempat sudah mengubah status pencarian Emmeril. Jika sebelumnya berstatus pencarian orang hilang (missing person), sekarang berubah statusnya menjadi pencarian orang tenggelam (drowned person).
Hal itu mengisyaratkan bahwa orang yang dicari dimungkinkan sudah wafat.
Baca Juga: Ir. Soekarno Pernah Bertapa di Garut? Tempatnya Terawat Hingga Sekarang
Menyikapi isyarat itu, kakak kandung Ridwan Kamil, Erwin Muniruzaman, menyatakan bahwa pihak keluarga sudah ikhlas. Mereka menerima apapun yang menjadi takdir Eril, sapaan dari Emmeril.
Untuk itu pihak keluarga berkonsultasi dengan para ulama yang meminta Ridwan Kamildan Atalia untuk ihkhlas dan meyakini kalau Eril sudah meninggal dunia.
Di satu sisi, Ridwan Kamil pun menyatakan bahwa mereka sudah ikhlas atas kepergian Eril, seperti terungkap dalam postingan Ibunda Emmeril, Atalia di laman instagram miliknya @ataliapr.
Baca Juga: Dikta ‘Pamit’ dari Yovie and Nuno, Yovie Widianto Menuliskan Pesan Haru
“Mamah titipkan kamu dalam penjagaan dan perlindungan terbaik dari pemilikmu yang sebenarnya, Allah SWT, dimanapun kamu berada,” tulis Atalia pilu.
Shalat Ghaib
Shalat ghaib adalah shalat jenazah yang jenazahnya tidak nampak di hadapan kita.
Kalau ada kondisi orang meninggal dunia diduga tidak ada yang menyolatkan maka disunatkan untuk melakukan shalat ghaib. Bisa juga bila terdapat kondisi tempatnya jauh dari kita.
Bacaan shalat ghaib sama dengan shalat jenazah yang bukan ghaib, hanya niatnya disebutkan atas mayit ghaib.
Baca Juga: 8 Tempat Wisata di Kuningan yang Instagramable, Yang Terakhir Sangat Cocok Buat Bulan Madu
Adapun niat shalat ghaib berbunyi: Ushalli ala mayyitil (Fulan) ghaibi arba’a takbiiratin fardlal kifaayati (ma’muuman/imaaman) lillahi ta’aala. Allahu Akbar.
Hukum shalat ghaib adalah fardu kifayah. Artinya, jika ada kewajiban bagi umat Islam namun sudah ada beberapa orang atau yang mewakilkan melakukan kewajiban itu maka kewajiban itu gugur secara individu.
Shalat Ghaib cukup untuk menggugurkan kewajiban shalat jenazah, dengan catatan diketahui secara nyata bahwa ada orang yang telah melakukannya.***
