Jangan Malu Berbelanja di Pasar Loak Astana Anyar, Ada Tas dan Jam Tangan Bermerk dengan Harga Murah

- 25 Mei 2022, 17:28 WIB
Salah satu sudut Pasar Loak di Jln. Astana Anyar Kota Bandung, disini dijual beraneka baraang bekas dengan harga termurah
Salah satu sudut Pasar Loak di Jln. Astana Anyar Kota Bandung, disini dijual beraneka baraang bekas dengan harga termurah /DeskJabar/Dicky Harisman/

DESKJABAR  - Di Kota Bandung memang ada cukup banyak pasar loak atau pasar barang bekas yang sudah cukup dikenal masyarakat Kota Bandung, bahkan hingga ke luar daerah.

Dari sekian banyak pasar loak yang ada di Bandung, Pasar Loak Jl. Astana Anyar merupakan pasar loak dengan barang dagangan yang paling komplit. Dari mulai baju bekas hingga barang antik semua ada di sana.

Bahkan jangan heran, di pasar loak Jl. Astana Anyar Anda juga bisa menemukan tas dan jam tangan bermerk yang bisa dibeli dengan harga murah.

Baca Juga: Resmi, Stadion GBLA Jadi Homebase Persib Bandung di Liga 1 2022/2023

Kota Bandung memiiki banyak sekali pasar loak (pasar barang bekas, barang second hand) dari mulai Pasar Jatayu, Pasar elektronik bekas Cikapundung, Pasar Loak Jln. Cihapit, Pusat kayu dan meubel bekas Jln. Suryani dan Pasir Koja.

Ada juga pusat penjualan alat bangunan rumah Jln. Cigereleng, Pasar besi bekas Jl. Bogor, Pasar Loak Jl. Cibuni, Pasar Loak Jl. Cilaki, Pasar Loak Jl. Astana Anyar, Pasarr Loak Jl. Suryani, hingga Pasar Baju bekas, Gedebage.

Pasar Loak Jl. Astana Anyar sendiri  tempatnya  bukan pasar yang dilokalisir dalam satu area khusus. Lokasinya mengambil lahan bagian jalan dari mulai pertigaan Tegalega (dikenal dengan blok Nyengseret), Jln. Pelana,  Jln. Ibu Inggit Ganarsih sampai Jl. Astana Anyar ke arah Jln. Pagarsih.

Pusat  orang berbelanja di pasar Astanaanyar sejak Pertigaan Pasar Panjunan,  depan Rumah Sakit Bersalin Ibu dan Anak sampa Polsek Astana Anyar.  Peralatan pertukangan dan alat-alat kerja berkumpul di blok Nyengseret.

Jika diitotal, keempat titik tersebut sedikitnya terdapat 130 pedagang barang bekas dari berbagai jenis dagangan.

Lokasinya mudah dijangkau dari berbagai arah. 2 KM dari Terminal Leuwi Panjang dan 1 KM dari Alun-alun Kota Bandung.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU, Soal Nasib Surat ke Presiden, Kapolri, Kapolda, Inilah Respon Pengacarara Danu

Agus Sudrajat (56) salah satu pedagang yang merintis jualan barang bekas di Jl. Astanaanyar sejak  tahun 1992, mengisahkan perjalanannya saat mulai berdagang bersama lima rekannya yang hingga kini tinggal sisa berdua dengan Ujang. Ujang memilih berjualan kaset bekas sejak merintis jualan di Jln. Astana Anyar.

“Saat itu belum banyak orang berjualan  seperti sekarang. Untuk mendapatkan barang Kita harus rajin datang ke Pasar Jatayu, disana kita cari mamang-mamang yang membawa roda atau becak. Setelah terkumpul agak banyak, barulah kita jual di lapak, “ kenang Agus.

Tidak seperti lima rekannya, Agus memilih berjualan barang bekas yang masih bisa dipergunakan seperti Kipas Angin, Jam dinding, Blender, Mixer dll.

Barang yang dijualnya diberi garansi uang kembali apabila ada barang yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik.

Setelah Krisis moneter melanda Indonesia, kehidupan rakyat kecil semakin terasa susah, harga barang-barang mengalami kenaikan hingga beratus-ratus persen. Daya beli masyarakatpun  semakin turun.

Beberapa orang memafaatkan situasi ini dengan berdagang barang bekas untuk keperluaan rumah tangga seperti yang dilakukan Agus. Sebagian lagi berjualan pakaian bekas. Aktivitas ekonomi di Jl. Astana Anyar pun mulai menggeliat, banyak orang tertarik mengadu nasib di Jl. Astana Anyar.

Baca Juga: Jadwal Kloter pertama Calon Jamaah Haji ,di Mulai 4 Juni 2022, Harus Sehat dan Lengkap Syarat-Syaratnya

Hingga sekarang Jln. Astana Anyar setiap harinya sejak pagi hingga siang bisa kita temui banyak pembeli yang datang tidak saja dari kota Bandung tapi banyak juga pembeli yang datang dari luar kota.

Hal ini disampaikan Edo (43) salah satu pedagang yang selain menjual barang bekas umum juga menjual barang-barang industri vintage seperti Radio tabung, Kipas angin berbahan besi, telepon berbahan bakelit, mesin ketik produksi eropa dan benda-benda lawas lainnya.

Edo yang mulai aktif jualan di Jln.Astnaa Anyar Sejak 2004 lalu menjelaskan, Jln.Astana Anyar ramai dikunjungi terutama pada Sabtu Dan Minggu. Sedangkan pada Hari Jumat kawasan ini libur untuk program Jumat Bersih (Jumsih) dari Kota Bandung.

Dalam praktik berjualannya Edo lebih sering jemput bola ke rumah-rumah. Biasanya orang yang akan pindahan, orangtuanya telah meninggal dunia dan alasan lainnya.  Dari mulai Pusat Kota Bandung hingga ke pelosok-pelosok desa sering ia sambangi. Tak jarang juga dia pulang dengan tangan nihil.

Dari transaksi pertama beralih tukar nomer kontak, hingga Edo tak jarang mendapatkan barang dari orang yang menawarkan barang via telepon. Tanpa bersusah payah lagi beburu ke rumah-rumah.

Pelanggannya sudah cukup banyak, termasuk titip pesananpun jatuh ke tangan Edo meski tidak semua pemintaan dapat dipenuhi mengingat barang bekas yang sifatnya antik jumlahnya sangat terbatas.

Para pembeli yang sering datang ke Jl.Astana Anyar mengakui, harga barang di Jln. Astana Anyar merupakan harga termurah yang ada di Bandung.

“Di sini asal kita rajin tiap hari datang, mau nyari barang apapun ada,” kata Hendra salah seorang pedagang online di Bandung.

Baca Juga: KLAIM Kode Redeem FF Hari Ini, Terbaru 1 Menit yang Lalu, GRATIS Katana Snow Doom, Pharaoh Dll Garena PERMANEN

Setidaknya ada puluhan bahkan ratusan jenis barang bekas yang dijajakan pedagang di sepanjang Jl. Astana Anyar seperti Pakaian Bekas, Jam Tangan Bekas, Tas dan aksesoris bekas, Mainan Anak Bekas, Jam Bekas, Peralatan tukang kayu, peralatan Montir, Peralatan elektronik bekas, Audio Bekas, Sukucadang Mesin pompa air, Handphone bekas, sepeda hingga ke sparepart kendaraan pun  bisa dengan mudah kita temui di Jl. Astana Anyar.

Menurut Edo, barang bekas yang bernilai di sini adalah Jam tangan dan tas. “Banyak orang yang sudah tahu disini banyak Jam Tangan original bekas dengan kualitas  yang masih bagus dengan harga jual tidak terlalu mahal,” Kata Edo.

Pembeli tadi kemudian memposting hasil buruannya di Jln. Astana Anyar di media sosial, hasilnya tidak mengecewakan. Mereka bisa menjual barang dengan harga berkali-kali lipat dari harga belinya.

Demikian juga dengan Tas bekas, jangan kaget kalau di tempat ini pembeli bisa mendapatkan tas-tas dengan brand terkenal seperti Louis Vuitton,  Fosil dan merk-merk lainnya. Jangan takut sama harga tawarnya. Jika anda ulet, harga disini masih bisa turun lagi seuai dengan kesepakatan dengan penjual.

Baca Juga: Revisi UU Cipta Kerja Mestinya Mereplikasi Keterbukaan UU TPKS

Tak heran jika banyak pemburu datang k Jln.Astanaanyar untuk mengadu nasib dengan menjualnya di media sosial.

Setiap harinya ada saja sampah rumah tangga yang dijual oleh para pencari rongsok atau orang yang sengaja menjual barang ke Jln . Asatana Anyar, ini meenunjukkan bahwa sampah rumah tangga ternyata masih bisa berdaya. Tertarik mengadu nasib? Tidak ada salahnya datang ke Jln. Astana Anyar ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x