DESKJABAR – Kondisi TKP Cuseuti tempat kejadian pembunuhan Subang, saat ini kondisinya cukup menyeramkan, terutama di malam hari karena gelap dan tertutup rumput tinggi dan pohon.
Sejalan dengan 9 bulan kasus pembunuhan Subang belum terungkap, selama itu pula kondisi TKP tidak terawat. Bahkan, kondisi ini sempat membuat warga sekitar TKP ketakutan.
Untuk itu, salah satu netizen mengusulkan agar nantinya rumah TKP Ciseuti tempat terjadinya pembunuhan Subang dialihfungsikan bukan lagi sebagai rumah.
Kondisi terkini TKP Ciseuti tempat terjadinya kasus pembunuhan Subang, tergambar dalam tayangan YouTube Fredy Sudaryanto Sport dengan judul “Kondisi T kp Hari ini ... Tertutup Rumput dan pohon” yang tayang pada 6 Mei 2022.
Dari tayangan video berdurasi 53 detik itu, memperlihatkan kondisi terkini TKP Ciseuti di siang hari.
Tampak rumah TKP Ciseuti tempat terbunuhnya almarhumah Tuti dan Amel di kasus pembunuhan Subang, terlihat kumuh karena tidak terawatt.
Dibalik garis polisi yang masih terpasang lunglai, rerumputan tinggi menghiasi halaman depan rumah TKP.
Bahkan jika di malam hari, kondisi TKP sangat gelap karena tidak ada penerangan. Kondisi ini sempat membuat warga di sekitar TKP ketakutan.
Warga Ciseuti pun berharap kasus Subang yang telah menewaskan warganya, Tuti dan Amel, segera terungkap agar warga bisa tenang.
Demikian dikemukakan Ketua RT Dusun Ciseuti, Jalancagak, Subang, Pak Dede di kanal YouTube Misteri Mbak Suci judul “RONDA KELILING BANGUNKAN SAHUR TIDAK BERANI MELINTAS TKP KESAKSIAN WARGA KONDISI TKP TERKINI yang tayang pada Kamis 7 April 2022.
Pak Dede mengakui, kehidupan warga Ciseuti, khususnya warga di sekitar TKP kasus Subang, telah berubah sejak kasus terjadi pada 18 Agustus 2021.
Warga sekitar TKP sering was was, takut dan curiga jika melihat orang asing. Mereka belum tenang karena pelaku pembunuhan Jalancagak Subang itu belum juga tertangkap.
Kegiatan warga, termasuk di saat melaksanakan bulan Ramadhan jadi tidak normal seperti sebelum-sebelumnya.
Apalagi kondisi TKP kasus Subang yang tidak terurus selama 8 bulan, membuat tempat itu menjadi kumuh kalau di siang hari dan angker dan menyeramkan jika di malam hari karena gelap gulita.
Akibatnya, anak-anak Ciseuti yang menjalankan ronda membangunkan sahur yang menjadi kebiasaan warga, jadi terbatas.
Anak-anak yang ronda berkelompok sekitar 10 sampai 20 orang itu, kini tidak berani melakukan ronda membangunkan sahur hingga ke depan SMA Jalancagak di dekat TKP kasus Subang.
Pak Dede berharap agar polisi secepatnya mengungkap siapa tersangka pelaku di kasus Subang agar membuat warga Ciseuti, khususnya warga di sekitar TKP pembunuhan, bisa tenang.
Itu pula, menurut Pak Dede, berdampak pada kegiatan usaha warga di sekitar TKP.
“Biasanya mereka kalau buka warung mulai sekitar jam 5 subuh dan tutup jam 8 malam, sekarang buka jam 6 paling tidak jam 6.30, dan tutup sekitar jam 17.30 sore,” paparnya.
Menurut pak Dede, TKP pembunuhan kasus Subang sekarang jadi semacam tempat asing, apalagi keadaan TKP sekarang 8 bulan tidak terurus.
“Di kebun saya sebulan gak di urus saja rumputnya bisa sampai 50 cm. Ini 8 bulan tidak terurus. Apalagi di bagian lahan di samping TKP ketinggian rumput bisa mencapai 1,5 meter,” paparnya.
Apalagi menurut Pak Dede, banyak pengakuan terutama anak-anak yang melintas di depan TKP pembunuhan Subang tersebut, mereka melihat ada penampakan sosok perempuan di jendela rumah TKP.
“Saya pernah mencoba melintas bersama anak saya yang masih kecil, dan anak saya mengakui pernah melihat sosok perempuan tersebut, penampakannya tidak rapi,” papar Pak Dede.
Usulan netizen
Mengetahui kondisi TKP kasus pembunuhan Subang yang angker, salah seorang netizen pun memberkan usulan.
Hal itu dikemukakan Isnoto Toto dikolom komentar kanal YouTube Fredy Sudaryanto Sport.
Dia mengusulkan jika nanti kasus pembunuhan Subang sudah terungkap, dia mengusulkan TKP dirumah menjadi mushola atau masjid.
“Menyedihkan sekali TKP Subang semakin tak terawat dan terbengkslsi... Semakin,” ujarnya.
“Menyeramkan, lebih baik nantinya dijadikan tempat mushola atau masjid.Biar keberkahan untuk Almrh Ibu Tuti dan Amel,” lanjutnya. ***